AYOBOGOR.COM - Cilacap, salah satu kabupaten terbesar di Jawa Tengah, kini masuk dalam daftar 10 besar wilayah terkaya di provinsi ini.
Menurut data dari BPS Jateng, Cilacap menempati posisi ke-7 dengan PDRB per kapita sebesar Rp65,9 juta pada tahun 2023.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah yang cukup besar, yaitu 2.124,47 kilometer persegi, dan dikenal memiliki sektor industri yang kuat serta sumber daya alam yang melimpah.
Baca Juga: Deretan Harta Kekayaan Paramitha Widya Kusuma, Bupati Brebes Terpilih yang Akan Dilantik Maret 2025
Tentu saja, kondisi ekonomi Cilacap yang terus berkembang berperan penting dalam penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di daerah ini.
UMK adalah salah satu indikator kesejahteraan pekerja di suatu wilayah, dan pada tahun 2025, UMK Cilacap tercatat mencapai Rp2.640.248,00.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 561/45 Tahun 2024, yang disahkan pada rapat pleno Dewan Pengupahan Provinsi Jawa Tengah, UMK Cilacap mengalami kenaikan signifikan sebesar 6,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini setara dengan tambahan Rp161.143,00.
Kenaikan UMK ini diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16 Tahun 2024, yang mengatur kebijakan kenaikan UMK di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Pencairan Bansos PKH dan BPNT Tahap 1 Tahun 2025 Semakin Merata, Ada Saldo Rp600 Ribu Masuk KKS
UMK Cilacap 2025 menempati posisi kelima di Jawa Tengah setelah Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Semarang.
Kenaikan UMK ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja, sekaligus memperkuat kondisi ekonomi wilayah tersebut.
Cilacap dikenal memiliki potensi industri yang kuat, terutama di sektor energi, pertanian, dan perikanan. Hal ini mendukung pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat di kabupaten ini.
Sebagai daerah yang terus berkembang, kenaikan UMK juga menjadi langkah pemerintah untuk menarik lebih banyak investasi serta meningkatkan kualitas hidup para pekerja.