AYOBOGOR.COM - Keluarga Penerima Manfaat (KPM) ini tidak akan mendapatkan bantuan sosial (bansos) lagi pada Mei 2024.
Keluarga Penerima Manfaat pun menjadi bertanya-tanya kenapa hal tersebut bisa terjadi pada waktu tersebut.
Tak sedikit Keluarga Penerima Manfaat yang khawatir jika dirinya juga dinyatakan tidak layak menerima bantuan sosial lagi.
Dilansir dari kanal YouTube Pendamping Sosial, Arin selaku YouTuber pada kanal YouTube ini memberikan penjelasan terkait hal tersebut.
Arin menyampaikan jika Kementerian Sosial sudah menyalurkan dua bansos reguler yang disalurkan melalui KKS via bank dan PT Pos Indonesia sebelum lebaran.
Bansos yang disalurkan melalui KKS via bank sebelum lebaran adalah untuk BPNT alokasi Februari-Maret 2024 dan PKH alokasi Januari-Februari 2024 serta PKH alokasi Maret-April 2024 (baru diterima sebagian).
Sementara itu, bansos yang disalurkan melalui PT Pos Indonesia sebelum lebaran adalah untuk BPNT alokasi Februari-Maret 2024 dan alokasi Januari-Februari-Maret 2024.
Seperti diketahui, penyaluran BPNT yang disalurkan melalui PT Pos Indonesia biasanya adalah untuk tiga bulan sekali.
Namun, saat itu Kementerian Sosial menginstruksikan untuk mempercepat penyaluran ini sehingga pada Februari lalu hanya sebagian KPM saja yang mendapatkan ini untuk alokasi Januari 2024.
Maka tidak mengherankan jika penyaluran ini kemudian terbagi menjadi dua jenis yaitu Februari Maret 2024 dan Januari-Februari-Maret 2024 tetapi untuk tahap berikutnya kembali lagi menjadi tiga bulan sekali.
Selain itu, bansos yang disalurkan melalui PT Pos Indonesia sebelum lebaran adalah untuk PKH alokasi Januari-Februari-Maret 2024.
Percepatan penyaluran hanya terjadi pada bansos BPNT yang disalurkan melalui PT Pos Indonesia sehingga penyaluran PKH tetap tiga bulan sekali, tidak terbagi menjadi dua jenis.
Pada 8-9 April 2024 atau sebelum lebaran, PT Pos Indonesia menyalurkan BPNT untuk alokasi berikutnya yaitu April-Mei-Juni 2024.
Namun, karena hanya disalurkan selama dua hari sehingga hanya diterima oleh sebagian Keluarga Penerima Manfaat (sekitar 20 persen).