AYOBOGOR.COM - Penyaluran bantuan sosial terus terpantau tetap dilakukan di hari libur, Sabtu 23 Maret 2024.
Bansos tersebut adalah bantuan beras 10 kilogram yang saat ini sudah memasuki tahap ketiga untuk alokasi bulan Maret 2024.
Adapun penyaluran pada hari ini terpantau di antaranya dilakukan di Cilegon Banten dan Brebes, Jawa Tengah.
Baca Juga: Formasi Guru PPPK Instansi Daerah Tahun 2024 Mencapai 419.416, Simak Cara Pendaftarannya
Pada tahun 2024 ini, bansos ini diberikan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang datanya diambil dari Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim (P3KE) yang selama ini dikelola Menko PMK.
Sementara untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar Rp 400 ribu untuk alokasi Februari - Maret 2024, juga masih disalurkan secara tunai melalui PT Pos Indonesia.
Namun untuk hari ini dan besok, Minggu 24 Maret, khusus di daerah Banyuwangi, Jawa Timur, proses penyaluran bansos tersebut dihentikan sementara karena hari ini, untuk kemudian dilanjutkan kembali pada hari Senin 25 Maret 2024.
Hal ini berbeda dengan kondisi di daerah kabupaten/kota lainnya yang tak menutup kemungkinan ada proses pencairan yang dilakukan PT Pos Indonesia setempat, meskipun libur akhir pekan.
Pada hari Sabtu ini berkembang pula beberapa informasi mengejutkan, di mana sejumlah KPM diberitakan telah menerima dana bansos dengan nominal yang bervariasi.
Baca Juga: Wisata Kota Depok Yang Menarik Dikunjungi, Ada Spot yang Berlapis Emas!
Yakni sebesar Rp 500 ribu, Rp 900 ribu, bahkan di Bojonegoro ada KPM yang diberitakan menerima bansos hingga Rp 1,195 juta melalui mekanisme Kartu Kesejahteraan Sosial (KKS).
Namun ternyata, itu bukanlah pencairan Program Keluarga Harapan (PKH) tahap kedua, melainkan PKH tahap pertama tahun 2024 untuk alokasi bulan Januari - Februari yang belum ditransaksikan KPM yang bersangkutan.
Sementara untuk bantuan PKH tahap kedua alokasi Maret - April 2024, saat ini masih berproses di SIKS-NG dan kemungkinan besar masih dalam proses persiapan verifikasi.
Pada akun SIKS-NG para pendamping sosial sendiri saat ini sudah final closing, tapi untuk keterangan SPM dan SP2D masih kosong.
Informasi lain yang berkembang di akhir pekan ini adalah, terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan (MRP) sebesar Rp 600 ribu yang masih belum perkembangan informasi lain dari pemerintah hingga Sabtu malam ini.
Dengan demikian, bagi para KPM - yang tercatat di DTKS sebanyak 18,8 juta KPM dan kemungkinan besar berasal dari KPM BPNT Murni maupun KPM BPNT plus PKH, harus tetap bersabar dan berpikir positif terkait situasi ini.
Informasi yang berkembang lainnya, terkait dengan program Kartu Prakerja yang sudah membuka gelombang 65 sejak hari Jumat (22/3).
Baca Juga: Mie Ayam Bogor Ini Selalu Ramai Diserbu Pengunjung, Cekernya Besar dan Pangsitnya Nikmat
Program ini sangat terbuka bagi para KPM PKH dan BPNT, bahkan memberi kesempatan kepada dua pemegang Nomor Induk Kependudukan (NIK) berbeda dalam satu Kartu Keluarga (KK).
Nantinya, setelah mendaftar dan dinyatakan lolos, peserta Kartu Prakerja bisa merasakan manfaatnya, karena mereka akan menerima bansos uang sebesar Rp 700 ribu.
Sementara bantuan lainnya di program ini yang sebesar Rp 3,5 juta tidak bisa dicairkan, tetapi akan digunakan untuk membayar pelatihan hingga peserta bisa meningkatkan wawasan dan kompetensi kerja sebagai pemilik Kartu Prakerja.
Satu hal yang sangat membantu, program Kartu PraKerja gelombang 65 ini juga bisa diikuti kembali oleh mereka yang sebelumnya tak lolos di seleksi Kartu PraKerja gelombang-gelombang sebelumnya. ***