Wintarti juga mengatakan jika ia kerap memberikan uang kepada Mbah, sebagian digunakan oleh Mbah (Rp 50.000 – Rp 100.000 per minggu) dan sebagian lainnya Mbah gunakan untuk ditabung agar bisa memiliki biaya untuk pijat dan untuk obat-obatan.
Sementara itu, mengenai pekerjaannya sebagai buruh kerupuk lempeng. Hal itu dilakukan karena yang bersangkutan kadang jenuh berada di rumahnya.
Jadi, pekerjaannya sebagai buruh kerupuk lempeng itu hanyalah sebagai pelepas rasa jenuhnya.
Mbah Semi mengatakan jika terkadang ia memilih untuk memasak sendiri karena tidak cocok dengan bantuan permakanan (makanan yang sudah matang) yang sudah diberikan.
Oleh karena itu, tidak heran jika pihaknya terlihat memasak tahu dan kacang panjang seorang diri.
Sebagai informasi tambahan, Mbah sebelumnya pernah tinggal dengan nenek dan ibunya di tempat tinggalnya tersebut.
Mbah juga sebelumnya sudah pernah menikah dan dikaruniai seorang anak tetapi suami dan anaknya sudah meninggal dunia sejak lama.***