AYOBOGOR.COM- Indonesia akhiri kemiskinan ekstrem lebih cepat dari SDGs, Menko bidang PMK Muhadjir Effendy beri keterangan.
Menko PMK Muhadjir Effendy memimpin sidang dewan menteri pilar sosial budaya ASEAN yang ke-29 di Nusa Dua Bali.
Pada kesempatan tersebut mantan Mendikbud itu menyatakan bahwa Indonesia dapat mengakhiri kemiskinan ekstrem lebih cepat dari target agenda System Development Goals (SDGs).
Baca Juga: Dinas Pendidikan DKI Jakarta Ungkap Alasan Mengapa KJP Plus Bulan Mei 2023 Belum Cair
Dilansir dari video unggahan pada Selasa (09/05/2023) dari kanal Youtube Kemkominfo TV, pada keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun 2023, pemerintah Indonesia melalui Kemenko PMK menjadi ketua ASEAN socio-cultural community council atau dewan Menteri pilar sosial budaya ASEAN.
ASEAN socio-cultural community knowledge forum merupakan forum bertukar pandangan dan pengalaman terkait kebijakan pengentasan kemiskinan di ASEAN yang memperhatikan aspek kesetaraan gender, distabilitas, dan inklusi sosial.
Muhadjir Effendy mengatakan Indonesia dapat mengakhiri kemiskinan ekstrem lebih cepat dari target agenda SDGS sebagaimana intruksi dari presiden tentang pengentasan kemiskinan ekstrem.
Baca Juga: Honda SUV Elevate 2023 akan Hadir di Indonesia Akhir Tahun 2023, Ini Spesifikasinya
Dimana kemiskinan merupakan persoalan multidimensi yang harus diselesaikan secara sinergi terpadu dengan mengerahkan seluruh sumber anggaran.
Baik APBN, APBD, APBdes, dan sumber lainnya serta melibatkan seluruh pihak dari pemerintah pusat, daerah civitas akademik dan non-pemerintah.
Baca Juga: Periksa Pencairan BPNT Bulan Mei dan Juni 2023, Status SIKS NG Sudah Mulai Berubah?
“Presiden meminta tingkat kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 berada dalam posisi 0 persen yaitu 6 tahun lebih cepat dari target agenda Sustainable Development Goals yaitu tahun 2030” ungkap Muhadjir Effendy.
Tentunya ini menjadi kabar menggembirakan sekaligus pencapaian pemerintah pusat dalam pengentasan kemiskinan.