Sehingga sebelum semester kedua tahun 2024 ini, KPM tersebut sudah melakukan pencairan BPNT sebanyak 2 kali via undangan PT Pos Indonesia.
Hal ini bisa menjadi perhatian KPM peralihan PT Pos Indonesia ke Bank Himbara. Sebab ternyata tidak semua KPM entah PKH maupun BPNT dialihkan semua ke KKS.
Syarat KPM via PT Pos Indonesia untuk proses pemindahan penyalur Bansos adalah minimal melalukan pengambilan bantuan di kantor sebanyak 2 kali.
Karena jika KPM tersebut baru melakukan penarikan saldo baik PKH maupun BPNT via PT Pos Indonesia sebanyak 1 kali saja, kemungkinan masih ada 1 kali penarikan saldo di kantor Pos.
Baca Juga: Heboh! BPIP Banjir Kritik Soal Lepas Hijab Paskibraka, Warganet Berikan Komentar Pedas
Sedangkan mengenai hasil cek saldo KKS BPNT murni hasil Burekol di Pamijahan, Bogor, 9 Agustus 2024 lalu, masih belum ada saldo masuk.
Menanggapi hal ini, KPM tidak perlu cemas tentang KKS yang tidak lantas bisa ditarik saldonya Bansos masing-masing.
Sebab, sebagaimana proses penyaluran Bansos, setiap proses harus melalui beberapa tahap yang setiap tahapannya diupdate di SIKS-NG.
Sehingga KPM tetap masih harus menunggu status SPM, SP2D hingga SI muncul di SIKS-NG pada jenis Bansos reguler yang ingin diketahui.
Setelah memastikan status SI muncul di SIKS-NG untuk jenis Bansos baik PKH maupun BPNT via KKS Burekol, barulah KPM bersiap menerima pencairan dana.
Untuk alokasi yang diterima KPM peralihan dari PT Pos Indonesia ke Bank Himbara tetap untuk 3 bulan meski sudah pindah ke KKS, yakni masuk tahap 3 Juli - September 2024. (*)
