Disebut sebagai bantuan Intervensi Pengendalian Kerawanan Pangan atau IPKP yang baru saja dirilis oleh Badan Pangan Nasional.
Bantuan ini akan menyasar bagi keluarga yang terdata di P3KE dari Kemenko PMK.
Tentunya ada sebanyak 22 juta KPM yang akan mendapatkan bantuan Intervensi Pengendalian Kerawanan Pangan ini.
Sehingga selain bantuan beras 10 kg dan aging ayam serta telur, KPM yang masuk ke dalam data P3KE juga mendapatkan bantuan IPKP.
Yang sudah terpantau untuk bantuan IPKP ini untuk wilayah Cilacap dan Kebumen.
Jadi 2 wilayah tersebut sudah mencairkan bantuan IPKP ini melalui surat undangan yang dibagikan oleh PT Pos Indonesia.
Lewat pemerintah desa juga membantu menyalurkan bantuan IPKP ini untuk para penerima manfaat.
Untuk isi bantuan IPK ini terdiri dari 2 pcs kornet sapi, 4 pcs sarden Ikan, 2 pcs garam beryodium, 2 pcs minyak goreng, 2 pcs bihun jagung dan 2 pcs kacang hijau.
Sehingga bantuan yang didapatkan tersebut sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok penerima manfaat yang tergolong masyarakat miskin ekstrim ini.
Untuk bantuan IPKP ini akan dicairkan di 20 kabupaten kota di seluruh Indonesia lewat PT Pos Indonesia.
Meskipun saat ini yang ramai pencairan masih di wilayah Jawa Tengah, namun tidak menutup kemungkinan juga menyusul di wilayah lain.
Selain bantuan IPKP juga terdapat bantuan baru lagi dari pemerintah.
Bantuan ini berupa BLT dengan jumlah Rp100.000 hingga Rp300.000 per rumah.
Bantuan ini diambil dari data DTKS, dimana KPM PKH BPNT pengguna gas LPG 3 kg berkesempatan besar untuk mendapatkan BLT ini.
Bantuan sosial ini adalah subsidi pengganti LPG 3 kg, dimana tahun 2024 ini masyarakat dalam 1 rumah maksimal bisa memakai gas LPG 3 kg sebanyak 4 tabung dalam 1 bulan.