Tak hanya itu, dampak kenaikan suhu ini juga berimbas pada stok air dan setidaknya 50 juta petani akan mengalami masalah kekurangan air.
Untuk mengatasi ancaman ini, Jokowi menyampaikan bahwa pihaknya berencana untuk memperbanyak pembangunan bendungan termasuk pembangunan infrastruktur air seperti jaringan pompa.
Ia menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan untuk membangun 61 waduk dan bendungan dan yang sudah diresmikan sebanyak 43 bendungan.
Ia juga menyampaikan bahwa dirinya telah memberikan arahan selama 3 bulan kepada Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) untuk bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) segera membangun pompa air di daerah yang utamanya memproduksi beras.
Ia memperkirakan bahwa pihaknya akan memasang 20 ribu-an pompa dari sungai untuk mengairi sawah baik itu sungai besar, sedang, maupun sungai kecil.
Beberapa sudah dikirim ke kodam-kodam dan masuk 1.600 pompa dan nanti pada saat El Nino tiba, ia berharap sebelum September para petani siap memproduksi beras dalam jumlah banyak (tidak turun).
Atas kabar ini membuat banyak warganet ramai-ramai memberikan berbagai macam komentar. Tak sedikit warganet yang sedih mendengar kabar ini.
Bahkan, salah seorang warganet merasa hal ini hanya akan berdampak pada masyarakat miskin, tidak berdampak pada para petinggi negeri.
“Yg lapar kan yg miskin pak, bukan para petinggi negeri kan,” keluh salah seorang warganet yang diberikan dengan tambahan emoji sedih.
“Indonesia emas × Indonesia lapar ✓,” komentar salah seorang warganet.
“Kalau zaman Presiden Suharto, beliau langsung memberikan penyuluhan pada petani buat swasembada pangan,” komentar salah seorang warganet lainnya.
“Mirisnya liat komen udah ga pada percaya sama presiden sendiri, liat lah pak, ini semua ga terjadi tanpa sebab,” tulis salah seorang warganet yang diberikan dengan tambahan emoji sedih.***