AYOBOGOR-- Pemerintah Indonesia melalui Balai Pembiayaan Pendidikan Tinggi (BPPT), Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah membuka Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Tahun 2024 sejak 2 Mei lalu, dan akan berakhir s.d 30 Juni mendatang.
Ini merupakan angin segar bagi para akademisi yang ingin menempuh studi pendidikan tinggi baik di Universitas dalam maupun luar negeri.
Diluncurkan pada tahun 2021, program ini merupakan kolaborasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Terhitung telah ada sebanyak 9.951 orang, yang terdiri dari 2.015 penerima beasiswa S1, 1.0804 penerima beasiswa S2, dan 6.132 penerima beasiswa S3.
Beasiswa ini memberikan kesempatan kepada peserta didik, pendidik (dosen ber-NIDN dan guru), serta insan budaya untuk menempuh pendidikan gelar dan non-gelar, baik di dalam maupun di luar negeri.
Selain beasiswa pendidikan gelar S1-S3 tadi, beasiswa ini juga dibuka bagi mahasiswa yang mengejar beasiswa non-gelar Darmasiswa.
Beasiswa non-gelar Damasiswa mulai tahun 2023 juga menjadi bagian dari BPI.
Penerima beasiswa merupakan para mahasiswa asing yang ingin belajar budaya dan bahasa Indonesia serta disebar untuk belajar bersama mahasiswa Indonesia di universitas-universitas dalam negeri selama 10 sampai 12 bulan.
Pada tahun 2023 lalu, penerima Darmasiswa sudah berjumlah 282 (2,83%) dari total skema BPI.
Ditahun 2024, Kemendikbudristek memperluas cakupan BPI, khususnya untuk skema calon dosen.
Perluasan tersebut meliputi program percepatan gelar (fast track) S2 dan S3, bagi dosen, khususnya untuk studi di luar negeri. Di tahun sebelumnya, beasiswa calon dosen masih terbatas untuk jenjang S2 saja.
Kemendikbudristek merilis setidaknya ada sepuluh program BPI bergelar, yaitu sebagai berikut :
1. Beasiswa Calon Guru SMK (S1),