Artinya, dalam keluarga Dia Diani terdapat terdapat komponen ibu hamil atau anak usia dini (Rp750.000) dan anak sekolah SD (Rp225.000).
Selain itu, bisa jadi dalam keluarga Dia Diani terdapat komponen anak sekolah SMP (Rp375.000) dan lansia atau penyandang disabilitas berat (Rp600.000).
Dia Diani mengungkapkan rasa senangnya karena bisa mendapatkan bantuan sosial berupa uang yang mana bisa digunakan untuk biaya sekolah anaknya.
Namun, itu hanya salah satu contoh komponen PKH yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Sebab seperti diketahui, penerima dan komponen PKH di setiap wilayah itu jumlahnya banyak dan jenisnya juga bermacam-macam sehingga tidak akan mungkin diterima sama oleh setiap KPM.
Bahkan, dalam satu keluarga bisa terdiri dari empat komponen PKH sehingga tidak mengherankan ada KPM lain yang mendapatkan uang hingga jutaan rupiah.
Sebagai informasi tambahan, bagi KPM yang tidak bisa mengambil bantuan sosial ini di PT Pos Indonesia bisa diwakilkan oleh salah satu anggota keluarganya yang masih berada dalam satu KK.
Syarat yang harus dibawa oleh wali atau wakil tersebut adalah membawa KK (Kartu Keluarga) dan KTP (Kartu Tanda Penduduk).
Hal ini sebagaimana yang telah disampaikan oleh Edhi Mulyo Utomo selaku Deputi Eksekutif General Manager KCU (Kantor Cabang Utama) Mataram.
Artinya, penyaluran PKH tahap 2 di kota dan kabupaten lain di Provinsi Nusa Tenggara Barat diperkirakan juga sudah terjadi pada awal Mei 2024.***
