Besarannya, untuk siswa SD sebesar Rp 450 ribu per orang, SMP Rp 750 ribu per orang dan perubahan terjadi untuk penerima tingkat SMA, yakni dari Rp 1 juta menjadi Rp 1,8 juta per siswa. Bansos PIP ini sendiri akan mulai disalurkan pada akhir bulan Maret atau di awal April 2024.
Bantuan keempat dan kelima, adalah bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahap dua.
BPNT tahap dua untuk pencairan melalui Kartu Kesejahteraan Sosial (KKS) dan PT Pos Indonesia, semuanya sudah dilakukan pencairan, dan akan terus dilakukan sampai menjelang Idul Fitri dan sampai terpenuhinya kuota penerima BPNT sebanyak 18,8 juta KPM.
Sedangkan untuk pencairan PKH tahap dua, baru akan dicairkan menjelang hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah yang diperkirakan jatuh pada 10 April 2024.
Baca Juga: Buka Bersama Sudah Biasa, Sahur Bersama di 8 Kafe di Bogor Ini Tawarkan Sensasi Berbeda
Bantuan ke enam, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan (MRP) sebesar Rp 600 ribu yang akan disalurkan kepada 18,8 juta KPM, yang juga penerima bantuan sembako atau BPNT untuk tiga bulan sekaligus, yakni alokasi bulan Januari, Februari dan Maret sebesar Rp 600 ribu.
BLT MRP ini sendiri akan mulai dilaksanakan penyalurannya di bulan suci Ramadhan ini melalui PT Pos Indonesia.
Bantuan ketujuh, bantuan pendidikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus oleh Pemprov DKI Jakarta.
Bagi KPM yang memiliki anak usia sekolah SD hingga SMA yang namanya masuk dalam SK penerima bantuan KJP Plus, akan kembali menerima pencairan dana pada hari Senin 25 Maret 2024.
Baca Juga: Ugal-Ugalan Bantuan Pupuk dan IKN
Bantuan KJP ini memang sudah dilakukan sejak 4 Maret, dan akan terus dilanjutkan hingga awal bulan April 2024.
Bantuan ke delapan, BLT Dana Desa tahun 2024 yang kembali dicairkan pada tahun ini, dengan besaran Rp 300 ribu per bulan.
Saat ini terpantau BLT Dana Desa itu sudah mulai dicairkan untuk alokasi bulan Januari, Februari dan Maret, dengan besaran Rp 900 ribu per tiga bulan.
BLT Dana Desa ini sendiri diberikan kepada masyarakat miskin ekstrim yang tinggal di pedesaan dan tidak menerima bantuan PKH serta BPNT.
Namun di setiap daerah ternyata memang tidak sama pencairannya. Pasalnya, untuk bantuan ini ada yang dicairkan per bulan, tetapi ada pula yang cair per tiga bulan.***
