AYOBOGOR.COM -- Pemerintah Indonesia telah hampir menyelesaikan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahap 2 Februari-Maret 2024 mencapai 91 persen.
Menurut laporan Kementerian Keuangan, realisasi pencairan bansos BPNT triwulan pertama tahun ini telah mencapai 16,62 triliun.
BPNT adalah program bantuan sosial yang ditujukan untuk keluarga dengan kondisi sosial ekonomi 25 persen terendah di daerah pelaksanaan.
Bantuan ini mencapai Rp200.000 per bulan per keluarga penerima manfaat (KPM), yang disalurkan melalui Bank HIMBARA dan agen yang ditunjuk pemerintah.
Selain BPNT, pemerintah juga menyalurkan Program Keluarga Harapan (PKH).
PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH.
BPNT 2024 sudah mulai disalurkan sejak bulan Januari lalu, dan di bulan Maret ini masyarakat juga sudah banyak yang menerima bansos dalam bentuk tunai sebesar Rp400.000.
Besaran tersebut adalah bantuan untuk bulan Februari dan Maret 2024, per bulannya masyarakat menerima bantuan Rp200.000.
Sebelumnya, diproyeksikan bahwa BPNT bulan Maret 2024 akan cair secara bersamaan selama dua bulan, dengan total Rp400.000.
Bermula dari BPNT sebelumnya yang dialokasikan selama satu bulan pada Januari 2024. Masyarakat dapat mengakses daftar penerima secara online.
Untuk pencairan BPNT, per tanggal 24 Februari kemarin pemerintah resmi melakukan penundaan sementara, karena pemerintah akan melakukan penambahan periode salur.
Baca Juga: Presiden Jokowi Hentikan Bansos Beras 10 Kilogram? Cek Fakta dan Penjelasan Gibran Rakabuming Raka