KPM tersebut pun segera mencairkan bansos senilai Rp 150.000 itu melalui Bank Mandiri.
Kemudian, memotret struk itu. Lalu ia unggah di akun Facebook pribadinya pada Selasa, (12/3/2024).
Ia juga memberikan keterangan tambahan pada foto yang diunggah di akun Facebook pribadinya itu.
“Alhamdulillah ya allah setelah sekian tau pkh saya cair kembali yaa walaupun anak balita saya belum masuk ini yang cair anak SD,” terangnya.
Hal ini semakin memperkuat bukti bahwa KPM tersebut sebelumnya memang merupakan penerima bansos PKH tetapi suatu waktu statusnya dinonaktifkan dan kini diaktifkan kembali.
Kejadian ini diperkiraan adalah kejadian yang wajar karena Kementerian Sosial kini sedang gencar untuk menyalurkan bansos PKH untuk menjangkau KPM yang lebih luas lagi.
Sebab Kementerian Sosial belum mencapai batas KPM untuk penyaluran bansos PKH yaitu sebanyak 10 juta KPM, masih sangat jauh dari 10 juta KPM.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini hingga hari ini dikabarkan sedang gencar melakukan penjadwalan dan pendataan ulang penerima bansos PKH agar dapat menjangkau 10 juta KPM.
Seperti diketahui, Tri Rismaharini memberikan arahan kepada petugas PT Pos Indonesia untuk kembali membuka penyaluran bansos PKH tahap satu sebelumnya.
Hal itu dilakukan untuk menjangkau KPM PKH tahap satu yang lebih luas sehingga KPM yang sebelumnya dinonaktifkan suatu waktu bisa saja diaktifkan kembali bahkan hingga menambah KPM baru seperti yang terjadi saat ini.
Seperti diketahui juga, PT Pos Indonesia saat ini sedang menggelar penyaluran bansos untuk BPNT murni dan BPNT+PKH berdasarkan arahan dari Menteri Sosial, Tri Rismaharini yang dimulai dari Kamis, 14 Maret hingga Jumat, 22 Maret 2024.
Kategori penerima bansos BPNT+PKH ini diperkirakan ada yang diambil dari KPM baru.
Maka tidak heran apabila suatu saat nanti akan ada KPM lain yang melaporkan dan mendapatkan tambahan saldo rekening dengan nominal tertentu secara mendadak di Bank Himbaranya.
Oleh karena itu, KPM diimbau untuk mengecek saldo rekeningnya secara berkala untuk memastikan apakah dirinya masih bisa mendapatkan bansos PKH atau tidak.
Sebab apabila tidak dicek, tidak akan diketahui mendapat bansos PKH atau tidak dan bansos PKHnya nanti keburu kembali ke kas negara karena tidak kunjung diambil.***
