AYOBOGOR.COM--Pengamat Politik Emrus Sihombing mengatakan, Pilpres 2024 tidak mungkin berlangsung satu putaran, mengingat di antara tiga pasangan calon presiden-calon wakil presiden belum ada yang meraih elektabilitas 50% plus 1, yang menjadi syarat Pilpres 2024 berjalan satu putaran saja.
Di sisi lain, Emrus menyebut tren elektabilitas pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud menunjukkan peningkatan signifikan. Berdasarkan sejumlah hasil survei yang dilakukan lembaga Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dengan 45,8 persen. Disusul Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 25,6 persen dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 22,8 persen. Survei diadakan pada 23 November hingga 1 Desember 2023.
Selanjutnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) menggelar survei periode 3-5 Desember 2023. Hasilnya, elektabilitas Prabowo-Gibran unggul 45,6 persen. Ditempel, Ganjar-Mahfud 23,8 persen dan pasangan Anies-Muhaimin 22,3 persen.
Kemudian, survei Litbang Kompas juga mencatat Prabowo-Gibran memperoleh elektabilitas 39,3 persen. Lalu, pasangan Anies-Muhaimin ada di angka 16,7 persen dan pasangan Ganjar-Mahfud 15,3 persen.
“Tidak mungkin Pilpres 2024 berlangsung satu putaran. Secara rasional, saya pikir sulit untuk satu putaran karena tiga pasangan calon untuk mencapai suara 50 persen plus satu sangat sulit," kata Emrus di Jakarta, Kamis (4/1/2024).
Ia mengatakan, dalam dinamika berbalas pantun politik antara bakal pasangan calon presiden-calon wakil presiden, Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud terlihat sulit untuk terjadi satu putaran penuh dalam Pilpres 2024.
Emrus memperkirakan sebagian suara dari dua bakal pasangan calon presiden-wakil presiden tersebut berpotensi beralih kepada pasangan Anies-Muhaimin, pada Pilpres putaran kedua, mengingat elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin saat ini tergolong rendah.
Secara kualitatif, lanjut Emrus, pasangan Ganjar-Mahfud akan lebih unggul dari pada dua kandidat lainnya.
" Ganjar-Mahfud memiliki kemampuan di bidang legislatif, punya kemampuan di bidang anggaran, budgeting, dan controlling," imbuhnya.
Emrus menambahkan, Ganjar telah mengakumulasi pengalaman yang signifikan sebagai gubernur Provinsi Jawa Tengah, selama dua periode masa jabatan, tahun 2013-2023.
Sementara itu, Prabowo Subianto hanya memiliki keahlian dalam satu bidang tertentu, yakni pertahanan dan keamanan.
Lebih lanjut, kata Emrus, dalam debat calon presiden mendatang, Ganjar dan Anies Baswedan akan menjadi subjek perhatian yang menarik ketika beradu gagasan. Namun, di sisi lain Anies memiliki kelemahan karena belum pernah berada di posisi legislatif. (*