AYOBOGOR.COM - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar meralat pernyataannya yang setuju agar bantuan sosial (bansos) dihentikan selama Pilpres 2024 belum usai.
Padahal sebelumnya, politisi PKB yang sering disapa Cak Imin itu setuju dengan pernyataan kubu capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD soal usulan penghentian bansos.
"Saya harus ralat bahwa saya tidak setuju penghentian pemberian bansos ditunda," ujar cawapres pasangan Anies Baswedan tersebut, dikutip dari Suara.com, Kamis, 4 Januari 2024.
Adapun yang disetujuinya adalah pemberian bansos diselubungi dengan kepentingan politik sehingga menguntungkan pasangan calon tertentu di Pilpres 2024.
Baca Juga: Beli Gas 3 Kg Wajib Pakai KTP Mulai 2024, Pendaftaran Masih Dibuka di Tempat Ini
"Yang saya tolak adalah apabila pemberian bansos dalam bulan ini dimanfaatkan oleh pasangan calon tertentu," ujar dia.
Sebelum itu, Cak Imin mengatakan bahwa setuju setelah pernyataan penundaan bansos keluar dari Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis.
Todung mengusulkan hal tersebut untuk menghindari pemanfaatan distribusi demi kepentingan politik.
"Jangan salah paham, ini hanya penundaan waktu supaya apa, supaya tidak ditumpangi," ujar Cak Imin, Selasa, 2 Januari 2024.
Baca Juga: Gempa Selatan Jabar M 5,9 Buat Sepuluh Rumah Rusak di Kabupaten Sukabumi
Kubu Prabowo-Gibran heran
Sementara itu, wakil ketua TKN Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Afriansyah Noor merasa heran dengan usulan tersebut.
Dia menilai, tidak ada urgensi pemerintah untuk menunda distribusi bantusan sosial, sebab antara penyaluran bantuan dengan pemilu tidak ada kaitannya.
"Silakan saja pemerintah melaksanakan tugas kewajibannya. Masa gara-gara pemilu program tertunda," kata Afriansyah, Selasa, 2 Januari 2024.
