AYOBOGOR.COM - Viral beberapa waktu lalu unggahan Instagram politisi PDIP, Adian Napitupulu soal warga Kampung Sawah, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, yang mengaku dimintai KTP dan KK oleh Babinsa.
Dua dokumen negara itu diminta Babinsa setelah calon presiden (capres) nomor urut 1 sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto mendatangi rumah warga di kawasan tersebut.
Selain itu, warga dimaksud disebut menerima uang sebesar Rp200 ribu. Hanya saja video yang viral disebutnya diedit sehingga isinya terkesan menyerang Prabowo.
Di satu sisi, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen R Nugraha Gumilar meluruskan tentang kunjungan Prabowo ke Kampung Sawah.
Dijelaskan Nugraha pengambilan KTP dan KK dilakukan dalam rangka pendataan. Sebab, warga akan mendapatkan bantuan sosial (bansos) berupa bedah rumah.
"Dalam rangka pendataan rumah warga yang akan dibedah oleh Unhan (di bawah) Kemenhan RI sebagai bentuk kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi," jelas Nugraha, Selasa, 2 Januari 2024, menyadur Republika.co.id, jaringan Ayobogor.com.
Nugraha pun menegaskan bahwa kedatangan Prabowo ke tempat itu dengan kapasitasnya sebagai Menhan. Kala itu, Prabowo didampingi ajudan Mayor Teddy Indra Wijaya.
Program bedah rumah itu juga menyasar terhadap rumah warga yang tidak layak huni. Disebut Nugraha, sebagian rumah tersebut terendam air laut pesisir Jakarta.
"Pak Menhan dalam video tersebut dalam rangka mengecek rumah yang akan di bedah. Semoga clear and clean ya," kata dia.
Penundaan bansos di masa Pilpres 2024
Sebelum itu, Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis mengusulkan penundaan distribusi bansos.
Dia mengusulkan itu sampai agenda Pilpres 2024, karena dikhawatirkan penyaluran bantuan menguntungkan 'citra' pasangan calon tertentu.