Namun pada kenyataannya proyek IKN tersebut jauh dari kata selesai, sarana dan prasarana seperti gedung, atap, toilet bahkan air dan listrik juga belum siap.
Jika dipresentasikan tingkat penyelesaian proyek ibu kota Nusantara baru mencapai sepuluh persen.
Dua tokoh utama tersebut selalu menyatakan bahwa proses pembangunan di IKN berjalan lancar dan telah mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi.
Tetapi pada akhirnya kebohongan-kebohongan publik tersebut terungkap dan mereka mengakui bahwa proyek tidak akan selesai dalam waktu dekat.
Bulan Juli yang tinggal dua belas hari lagi dan proyek pembangunan IKN sangat jauh dari kata selesai apalagi siap ditempati.
Setelah pulang dari mencari sokongan tambahan dana dari Uni emirat Arab, Jokowi akhirnya mengakui bahwa proyek IKN baru mencapai 15 persen.
Dengan demikian sangat jelas bahwa mega proyek ibu kota Nusantara tidak akan berhasil dan menjadi proyek mangkrak.
Sangat memaksakan untuk memiliki suatu pencapaian yang dapat dibanggakan namun tidak sesuai dengan pelaksanaanya.
Amien Rais berpesan pada seluruh masyarakat agar tidak mengikuti tindakan dua tokoh besar tersebut yang membohongi rakyat sendiri.
Baca Juga: Terbaru, Ada Saldo Masuk Rp900 Ribu di KKS BRI, Apa PKH BPNT Juli-Agustus Sudah Fix Cair?
Pemimpin yang tidak berpihak pada rakyat, mendukung oligarki, berwajah ganda, mengeksploitasi rakyat kecil adalah sosok pemimpin yang tidak patut dicontoh.