news

Dianggap Biang Lambatnya Pembangungan IKN hingga Jokowi Batal Pindah Kantor Juli Ini, Begini Kata BRIN Soal Curah Hujan

Kamis, 18 Juli 2024 | 18:50 WIB
Dianggap Biang Lambatnya Pembangungan IKN hingga Jokowi Batal Pindah Kantor Juli Ini, Begini Kata BRIN Soal Curah Hujan (kaltim.bpk.go.id)

AYOBOGOR.COM — Diundurnya rencana Presiden Jokowi berpindah kantor dari Jakarta ke IKN, Kalimantan Timur, Juli 2024 ini cukup menjadi sorotan.

Padahal publik cukup menanti perpindahan Jokowi ke IKN sebagaimana telah dijanjikan akan ngantor di ibu kota baru jelang perayaan HUT RI ke-79 pada 17 Agustus nanti.

Pada cuplikan pernyataan Jokowi tentang diundurnya rencana pindah kantor ke IKN sebagaimana dilansir dari akun TikTok @ikn.lovers pada Rabu, 17 Juli 2024, presiden RI ke-7 ini menyampaikan penyebabnya.

“Kemarin memang targetnya kan Juli, tetapi coba lihat ke IKN, minggunya tiap hari hujan terus, hujan deres banget, jadi memang pekerjaan banyak yang mundur, dan itu biasa dalam proyek besar,” ujar Jokowi.

Baca Juga: Djarot Kritik Habis Jokowi Soal IKN, Ungkap Fakta dan Dikatakan Dibuat Tergesa-gesa

Jokowi menegaskan bahwa belakangan ini IKN mencapai curah hujan yang tinggi. Sehingga mengganggu proses pembangunan infrastruktur, termasuk infrastruktur inti.

Oleh karenanya, hal ini pula yang mengakibatkan beberapa hal termasuk listrik dan jaringan air belum siap hingga Juli 2024 di mana seharusnya Presiden Jokowi sudah mulai berkantor di IKN.

Berkaitan dengan hal ini, peneliti BRIN, Erma Yulihastin, membenarkan bahwa curah hujan berlebih terjadi di beberapa wilayah di pulau Kalimantan, salah satunya Provinsi Kalimantan Timur.

“Kaltim termasuk IKN juga mengalami curah hujan tinggi selama musim kemarau. Bahkan, musim kemarau menghilang di Penajam Paser Utara di mana IKN berada,” paparnya di akun X @EYulihastin, Juni lalu.

Pernyataan peneliti BRIN ini mengungkapkan bahwa hujan yang terjadi di IKN beberapa bulan belakangan merupakan anomali, atau sesuatu yang tidak lazim terjadi.

Sebab, bulan Juni hingga Agustus semestinya masih memasuki musim kemarau, sehingga umumnya curah hujan tidak terlalu tinggi atau cuaca cerah.

Namun, pada kenyataannya meski di tengah musim kemarau sekalipun, hujan deras terjadi di beberapa wilayah termasuk Kalimantan Timur, provinsi di mana IKN berlokasi.

Berkaitan dengan anomali curah hujan ini, pada Kamis, 11 Juli 2024, kemarin, laman resmi BRIN menampilkan hasil riset mengenai curah hujan berlebih yang terjadi di IKN terutama selama Maret 2022.

Dalam laporan tersebut, peneliti ahli utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Eddy Hermawan, mengungkapkan bahwa cukup sulit memetakan penyebab penyebab curah hujan lebat pada satu kawasan yang sangat terlokalisasi.

Halaman:

Tags

Terkini