AYOBOGOR.COM – Kritik keras datang dari Djarot pada Jokowi mengenai pembangunan ibu kota nusantara (IKN). Fakta-fakta diungkap soal mega proyek pembangunan ibu kota baru ini.
Melansir dari kanal YouTube Hodari Podcast Rakyat, rencana pemindahan dan pembangunan ibu kota baru dari Jakarta Pulau Jawa ke Nusantara Kalimantan Timur mendapat banyak kritik.
Banyak hal yang menyebabkan proyek super besar pemerintah ini menerima kritik mulai dari anggaran sampai masa pembangunan.
Pada awalnya pembangunan IKN dikatakan tidak akan membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) namun ada kenyataannya tetap membebani APBN.
Baca Juga: Soal HGU di IKN yang Mecapai 190 Tahun, Mardani Ali Sera: Seperti Penjajahan Belanda
Pembangunannya terkesan sangat diburu-buru hanya untuk mengejar target pemindahan ibu kota secepatnya.
Tetapi tetap saja belum bisa memenuhi target yang telah direncanakan sebelumnya yang pada bulan Juli sudah dapat memindahkan pemerintahan ke IKN.
Hal ini disebabkan karena proses pembangunan jauh dari selesai dan sarana serta prasarana di sana juga masih belum siap digunakan.
Melihat keadaan IKN yang seperti sekarang banyak pihak yang memberikan kritikan-kritikan pada Jokowi yang dinilai terlalu memaksakan rencana.
Salah satu kritikan keras datang dari Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat yang menyebutkan proyek IKN sebagai kebijakan yang tergesa-gesa.
Menurutnya dengan belum siapnya kebutuhan-kebutuhan dasar di IKN seperti air dan listrik sebagai akibat dari proyek yang dipaksakan.
Baca Juga: Bansos PKH Cair Rp150 Ribu di KKS BSI Hari Ini 18 Juli 2024, Alokasi Juli Agustus Sudah Dicairkan?
Satu bulan menjelang perayaan peringatan 17 Agustus, presiden telah menandatangani peraturan presiden (Perpres) yang berisi tentang percepatan pembangunan IKN.
Banyak yang berpendapat jika Jokowi ingin menunjukkan diri memiliki prestasi besar agar mendapat simpati dan dukungan bagi anaknya yang mulai berkarir di dunia politik.