AYOBOGOR.COM – 2.500 warga Palestina batal naik haji tahun ini akibat blokade Israel di Rafah.
Hal ini dibenarkan dan disampaikan langsung oleh Ikrami Al-Mudallal selaku Juru Bicara (Jubir) Kementerian Wakaf di Jalur Gaza, dikutip Senin (17/6/2024).
Menurutnya, 2.500 warga Palestina yang batal naik haji ini karena perang yang sedang berlangsung di Gaza dan pendudukan Israel selama 9 bulan di penyeberangan Rafah.
Baca Juga: X Diblokir Lalu Korban Judi Online Diberi Bansos, Publik Merasa Ada yang Janggal
Ikrami mengecam aksi yang dilakukan Israel ini karena hal ini merupakan pelanggaran terhadap kebebasan beragama dan kemanusian internasional.
Lebih lanjut, Ikrami menyampaikan, aksi yang dilakukan Israel ini telah menghambat pihaknya untuk melakukan persiapan ibadah haji termasuk seperti penandatanganan kontrak transportasi di Mesir dan Arab Saudi hingga pemesanan akomodasi di Makkah dan Madinah.
Bahkan, Kantor Pusat Kementerian Haji di Gaza juga hancur karena aksi Israel ini sehingga menyebabkan badan ini tidak bisa memfasilitasi perjalanan jemaah ke Makkah.
Ikrami menambahkan, 2.500 warga Palestina atau kelompok ini mewakili 38 persen dari total 6.600 jemaah haji Palestina.
Baca Juga: Mengenal Elaelo, Aplikasi Pengganti Media Sosial X yang Sedang Buah Bibir Publik
Untuk mengatasi persoalan ini, Kementerian Wakaf telah melakukan kontak dengan otoritas terkait di Arab Saudi dan Mesir agar para jemaah Gaza dapat menunaikan ibadah haji.
Akibat blokade ini, Ikrami menegaskan bahwa 2.500 warga Palestina ini akan dijadikan prioritas untuk menunaikan ibadah haji pada tahun depan.
Pasalnya, banyak dari warga Palestina yang telah menunggu hingga 10 tahun untuk mendapatkan giliran dan 70 persen di antaranya adalah lansia atau dalam keadaan sakit.
Sementara itu, Raja Salman bin AbdulAziz al Saud selaku Raja Arab telah memberikan undangan kepada 500 jemaah dari keluarga yang terbunuh dan terluka di Gaza untuk melaksanakan ibadah haji pada tahun ini.