news

Salut! UKT Makin Mahal, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Maumere Justru Dibolehkan Bayar Pakai Hasil Bumi, Ini Awal Mulanya

Kamis, 30 Mei 2024 | 06:47 WIB
Salut! UKT Makin Mahal, Mahasiswa Universitas Maumere Justru Dibolehkan Bayar Pakai Hasil Bumi, Ini Awal Mulanya (Metro TV)

AYOBOGOR.COM - Uang Kuliah Tunggal (UKT) semakin mahal tetapi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) justru dibolehkan bayar pakai hasil bumi.

Padahal kampus ini termasuk kampus swasta yang seperti diketahui biasanya biaya kuliahnya lebih besar daripada kampus di negeri.

Hal ini berbeda dengan kampus negeri seperti Unsoed, UGM, Unri, ITB, dan kampus negeri lainnya yang beberapa belakangan ini sempat melakukan kenaikan UKT sehingga membuat para mahasiswa melakukan aksi demonstrasi.

Baca Juga: Tapera Diprotes Banyak Kalangan Pekerja, Begini Kata Jokowi dan Menko Airlangga Hartarto

Berbagai pihak seperti mahasiswa dan DPR pun juga turut mengajukan keluhan kepada Kemendikbud yang membuat Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Teknologi, dan Riset (Mendikbud Ristek) pun akhirnya memutuskan menunda kenaikan Uang Kuliah Tunggal.

Padahal sebelumnya ia sempat membuat kebijakan untuk memberlakukan kenaikan Uang Kuliah Tunggal untuk mahasiswa baru dan mampu.

Namun, akhirnya ia mengubahnya kembali setelah keluhan dari berbagai pihak dan saran dari Presiden Jokowi saat dirinya menemui Presiden Jokowi secara langsung di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin (27/5/2024).

Erwin Prasetyo selaku rektor Universitas Muhammadiyah Maumere menjelaskan alasan mahasiswanya diperbolehkan membayar Uang Kuliah Tunggal menggunakan hasil bumi.

Baca Juga: Benarkah Mayat Pria dalam Toren di Pondok Aren Seorang Bandar Narkoba dan Berhubungan dengan Perong?

Hal itu dikarenakan mahasiswa di daerahnya rata-rata berada pada kondisi ekonomi menengah ke bawah.

Mengetahui kondisi tersebut, pihak Universitas Muhammadiyah Maumere awal mulanya melakukan pembayaran UKT menggunakan skema cicilan tetapi ternyata tidak efisien karena mahasiswanya masih tidak bisa membayarnya (masih memiliki tunggakan).

Namun, sebenarnya mahasiswa tersebut mempunyai hasil bumi seperti pisang dan kelapa yang bisa dijual.

Penetapan pembayaran UKT boleh menggunakan hasil bumi ini didasarkan dari kasus seorang alumni program studi (prodi) Kimia yang tidak bisa mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) karena menunggak pembayaran UKT.

Baca Juga: Pengakuan Ayah Pegi Setiawan Jadi Petunjuk Baru Dalam Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon

Halaman:

Tags

Terkini