gaya-hidup

Waspada SAHA Syndrome: Ketahuilah Ciri-cirinya serta Dampak yang Akan Diderita

Burhanudin Ghafar Rahman
Rabu, 1 Februari 2023 | 17:03 WIB
Waspada SAHA Syndrome: Ketahuilah Ciri-cirinya serta Dampak yang Akan Diderita (Female Daily)

AYOBOGOR.COM - Berikut ulasan informasi dari SAHA Syndrome.

SAHA syndrome adalah sekumpulan penyakit yang membuat penderitanya mengalami masalah kulit dan rambut, SAHA syndrome pertama kali ditemukan pada 1982 silam. SAHA sendiri merupakan kependekan dari seborrhoea, acne, hirsutism, dan alopecia.

Sindrom ini biasanya dikaitkan dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS). Karena sama-sama terkait dengan hormon androgen dan memiliki gejala yang mirip serta dapat menyebabkan infertilitas pada wanita.

SAHA syndrome adalah sekumpulan penyakit yang membuat penderitanya mengalami masalah kulit dan rambut, yaitu kulit bersisik (seborrhea), jerawat (acne), rambut tumbuh di wajah dan badan (hirsutism), hingga rambut rontok atau kebotakan (andogenic alopecia). SAHA syndrome lebih banyak dialami oleh wanita usia produktif.

Penderita sindrom SAHA akan mengalami empat masalah kulit sekaligus. Untuk lebih detailnya, simak di bawah ini.

1. Kulit Bersisik dan Kemerahan

Seborrhoea disebut juga dermatitis seboroik, yaitu penyakit kulit kronis yang tidak menular berupa kulit bersisik dan kemerahan. Kondisi ini dapat terjadi di sekujur tubuh. Namuni, paling sering timbul di area yang punya banyak kelenjar minyak, misalnya punggung, dada, wajah, bahkan kepala.

2. Kulit Berjerawat

Tak sekadar beruntusan, penderita sindrom SAHA akan mengalami jerawatan yang hebat. Kelebihan hormon androgen membuat kondisi kulitnya sangat berminyak, sehingga pori-pori rentan tersumbat. Tak cuma di wajah, jerawat juga bisa muncul di dada dan punggung.

3. Tubuh Dipenuhi Bulu Lebat

Gejala sindrom SAHA yang selanjutnya adalah tubuh dipenuhi bulu lebat alias hirsutisme. Bulu-bulu bisa ada di tangan, kaki, wajah, dada, punggung, paha, hingga perut. Salah satunya adalah tumbuhnya kumis tipis pada wanita. Jika orang tua punya bulu yang lebat juga, maka risiko mengalami hirsutisme juga semakin tinggi (faktor genetik).

4.Kerontokan Rambut dan Kebotakan

Meski bagian wajah dan tubuhnya ditumbuhi bulu, tetapi hal tersebut tidak berlaku di bagian kepala. Rambut penderita sindrom SAHA justru mengalami kerontokan dalam jumlah banyak sampai ada bagian yang botak (alopecia).

SAHA syndrome sering kali membuat penderitanya merasa kurang percaya diri akibat gangguan pada kulit atau rambut. Namun, bukan hanya itu. Bila tidak ditangani dengan baik, SAHA syndrome juga dapat menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan, yaitu:

Halaman:

Tags

Terkini