BOGOR, AYOBOGOR -- Camat Bogor Timur, Rena Da Frina mengatakan, ada 375 rumah di Bogor Timur yang sedang Isolasi Mandiri (Isoman). Sesuai arahan Wali Kota Bogor, isoman warga di rumah melibatkan relawan, membagi tugas dan mengawasi.
"Di Bogor Timur ada 22 relawan kalau dibagi rata menangani sekitar 16 sampai 17 rumah, kondisi hari ini, tidak tau kalau besok karena data dinamis," terangnya.
Relawan ini, lanjut Rena, membantu tugas puskesmas yang saat ini hampir menyerah jika harus visit rumah satu persatu, karena tenaga kesehatan puskesmas pun terbatas.
Di sisi lain, kondisi saat ini rumah sakit penuh, stok oksigen menipis sehingga di wilayah memaksimalkan perawatan dan pemantauan mencegah pasien mengalami sakit parah.
"Kami selalu jemput bola mengingat angka kematian masih lumayan banyak. Tiga hari lalu pun ada enam pasien Covid-19 yang meninggal saat isoman" terangnya.
Ia menjelaskan, masih banyak warga isoman di rumah yang tidak melapor, tidak kooperatif dan membuat tim agak kesusahan, apalagi jika pasien meninggal dan tidak ada hasil swab. Padahal syarat pemulasaraan harus ada hasil swab.
"Tidak mungkin kan mayat kita swab, komitmen untuk melapor, kerja sama dari warga sangat dibutuhkan, agar tidak mempersulit tim puskesmas untuk tracing," imbuhnya.
Terkait obat-obatan dan vitamin kata Rena, diberikan by request atau sesuai permintaan, alias tidak semerta-merta ketika warga terkonfirmasi positif Covid-19 mendapat paket obat. Harus ada permintaan dari warga ke satgas atau dari RT/RW atau lurah kemudian disampaikan ke Puskesmas.
"Kalau ada permintaan dan stok obatnya aman, obat, vitamin akan langsung dikasih ke pasien karena kan obat-obatan juga tergantung keluhannya," jelasnya.
Ia menambahkan, camat, lurah serta Satgas Covid-19 selalu mobile, standby 24 jam. Telepon seluler atau handphone tidak boleh mati karena ini untuk koordinasi, antisipasi hal-hal yang terjadi di lapangan.
"Dan informasi harus terus update," katanya.
Cara Isolasi Mandiri di Rumah
Melonjaknya angka kasus positif Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir ini berdampak pada meningkatnya angka keterisian tempat tidur isolasi di rumah sakit.
Namun, tak semua pasien positif Covid-19 dapat melakukan perawatan di rumah sakit, hanya pasien dengan gejala sedang dan berat yang akan diprioritaskan.