berita-bogor

Okupansi Hotel Turun, Kemenpar RI Siapkan Strategi Baru untuk Wisata Bogor

Jumat, 18 April 2025 | 17:05 WIB
Ilustrasi - Okupansi Hotel Turun, Kemenpar RI Siapkan Strategi Baru untuk Wisata Bogor (Pixabay/jcx516)

AYOBOGOR -- Kota Bogor kembali menjadi sorotan dalam peta pariwisata nasional.

Setelah menghadapi tantangan berat akibat menurunnya tingkat okupansi hotel, kini harapan baru datang dari Kemenparekraf RI.

Yang mana komitmennya untuk membantu pengembangan dan promosi pariwisata di Bogor.

Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Putu Elva Puspa Dewi, menegaskan bahwa pihaknya tengah menyusun strategi bersama kementerian terkait untuk mengatasi kondisi terkini sektor pariwisata di berbagai daerah, termasuk Bogor.

Salah satu fokus utamanya adalah mendorong peralihan pasar dari ketergantungan terhadap kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) pemerintah, menuju pasar wisata yang lebih variatif dan berkelanjutan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Bogor menjadi salah satu kota penyangga ibu kota yang kerap dipilih sebagai lokasi kegiatan MICE oleh instansi pemerintah pusat.

Dampaknya, sektor perhotelan dan pendukung pariwisata lainnya sangat bergantung pada keberlangsungan acara-acara tersebut.

Namun, situasi mulai berubah. Seiring dengan efisiensi anggaran belanja negara dan rencana pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur, kegiatan MICE di Bogor mengalami penurunan signifikan.

Baca Juga: 5 Curug Terindah di Jawa Barat, Surganya Pecinta Alam dan Penikmat Healing, Rasanya Nggak Mau Pulang

Hal ini berdampak langsung pada tingkat hunian hotel, restoran, hingga sektor transportasi lokal.

Menanggapi hal itu, Ni Luh Puspa menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, serta sejumlah kementerian lainnya untuk mencari solusi jangka panjang.

“Kami ingin mendorong agar pasar yang selama ini didominasi oleh kegiatan MICE pemerintah dapat dialihkan ke pasar lain yang lebih luas. Tidak mungkin 100 persen langsung berubah, tapi kerannya harus mulai dibuka,” ujarnya melansir kotabogor.go.id.

Ni Luh Puspa mengakui bahwa masa transisi ini adalah momen tepat untuk melakukan reposisi dan rebranding sektor pariwisata Bogor.

Ia menekankan pentingnya mencari dan membidik pasar baru, seperti wisatawan leisure, komunitas, hingga asosiasi profesi dari dalam maupun luar negeri.

Halaman:

Tags

Terkini