AYOBOGOR – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menegaskan komitmennya untuk memulihkan citra Kota Bogor dari aksi-aksi premanisme yang meresahkan masyarakat dan wisatawan.
Langkah ini merupakan respons atas insiden yang menimpa seorang wisatawan asal Jepang beberapa waktu lalu.
Sebelum Dedie menjabat sebagai Wali Kota Bogor pada November 2024, sempat beredar sebuah video viral yang menunjukkan pengakuan seorang wisatawan Jepang.
Baca Juga: Croissant Unyil 18 Rasa Pertama di Bogor Jadi Rekomendasi Oleh-oleh Kekinian Khas Kota Hujan
Yang mana ia mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari dua oknum pengamen saat menaiki angkutan kota (angkot).
Insiden ini menuai sorotan luas dan menjadi perhatian pemerintah setempat.
Sebagai bentuk komitmen, Dedie telah memerintahkan Satgas Pemberantasan Premanisme Kota Bogor untuk bertindak tegas.
Salah satu langkah yang diambil adalah membongkar tempat-tempat berkumpulnya kelompok yang meresahkan.
Baca Juga: 6 Hero Counter Kalea Roamer, Nomor 5 Punya Damage yang Bisa Bikin Kalea Malah Keok
“Tidak boleh ada lagi penumpang angkot yang terganggu oleh pengamen. Satgas Pemberantasan Premanisme Kota Bogor akan bertindak tegas untuk memastikan hal tersebut,” ucapnya melansir kotabogor.go.id.
Dedie juga menekankan bahwa kebijakan ini bukan untuk menghilangkan keberadaan seniman jalanan, tetapi untuk menertibkan praktik pengamen yang tidak beretika.
Sebagai solusi, pemerintah Kota Bogor akan menyediakan ruang khusus bagi seniman jalanan di taman-taman kota.
“Saya kasih tempat di taman-taman Kota Bogor. Nantinya akan ada spot khusus bagi seniman yang ingin mengekspresikan seni mereka. Kita ingin membangun kota yang bermartabat dan beradab,” jelas Dedie.