AYOBOGOR -- Kabupaten Bogor resmi menjadi tuan rumah peluncuran Sekolah Rakyat, sebuah program pendidikan berasrama gratis yang ditujukan bagi warga miskin dan miskin ekstrem.
Acara ini berlangsung di Ruang Serbaguna I Setda Kabupaten Bogor pada Kamis (13/3/25) dalam bentuk Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pembentukan Sekolah Rakyat.
Hadir dalam acara ini Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, serta Bupati dan Wali Kota se-Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat akan memberikan kesempatan belajar bagi anak-anak yang masuk dalam desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi.
Yakni kelompok 10% penduduk dengan ekonomi terendah di Indonesia.
Sekolah ini akan beroperasi dengan sistem berasrama dan memberikan fasilitas pendidikan secara gratis, mulai dari SD, SMP, hingga SMA.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Film Ramadhan yang Menghangatkan Hati, Cocok Ditonton Bareng Keluarga di Rumah
"Semua kebutuhan siswa akan ditanggung, mulai dari pakaian, alat tulis, hingga makan dan minum. Setiap jenjang pendidikan diperkirakan akan menampung 300 hingga 350 siswa, dengan target sekitar seribu siswa dalam satu sekolah," jelas Saifullah Yusuf.
Ia menambahkan, pembentukan sekolah ini akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan daerah masing-masing.
Kabupaten Bogor menjadi salah satu prioritas utama dalam implementasi program ini karena dinilai memiliki kesiapan infrastruktur serta dukungan penuh dari pemerintah daerah.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyambut baik inisiatif ini dan menekankan bahwa kemiskinan bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga pola pikir dan budaya.
Menurutnya, banyak keluarga miskin yang sulit keluar dari lingkaran kemiskinan karena kurangnya akses terhadap pendidikan berkualitas.
"Program Sekolah Rakyat ini hadir untuk mengubah pola pikir dan memberikan kesempatan bagi anak-anak dari keluarga miskin agar tidak terus terjebak dalam siklus kemiskinan. Mereka harus diberi akses ke pendidikan yang layak agar bisa memiliki masa depan yang lebih baik," ungkap Dedi Mulyadi.