berita-bogor

Tak Mau Kejadian Banjir Bekasi 2025 Terulang Lagi, Dedi Mulyadi Siap Rombak Puncak Bogor Habis-habisan

Kamis, 6 Maret 2025 | 16:10 WIB
Tak Mau Kejadian Banjir Bekasi 2025 Terulang Lagi, Dedi Mulyadi Bakal Rombak Puncak Bogor Habis-habisan (dpr.go.id)

AYOBOGOR.COM - Banjir besar yang melanda wilayah Jabodetabek, khususnya Kota Bekasi, pada awal Maret 2025 sangat miris hingga Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi bergerak cepat untuk menyelesaikan akar masalahnya.

Banjir ini merendam banyak wilayah, dengan Kota Bekasi menjadi salah satu yang paling parah terdampak. Delapan kecamatan di Kota Bekasi terendam air, serta di Kabupaten Bekasi, yang mencatatkan 13 kecamatan dan 24 desa tergenang air.

Akibat hujan deras yang mengguyur sejak 3 Maret, debit air yang tinggi menyebabkan wilayah tersebut tergenang hingga menyebabkan ribuan warga mengungsi.

Baca Juga: Data Bencana 2025 yang Terjadi di Wilayah Bogor di Awal Maret 2025, Kejadian Tanah Longsor Mendominasi

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, curah hujan yang ekstrem dan luapan air dari hulu Kali Bekasi menyebabkan situasi menjadi lebih buruk.

Kapasitas bendungan yang biasanya dapat menampung 1.000 meter kubik per detik, terpaksa dibuka untuk mengurangi tekanan saat debit air mencapai 1.100 meter kubik per detik. Hal ini menyebabkan kenaikan permukaan air di wilayah hilir, termasuk Kota Bekasi.

Menanggapi bencana ini, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah yang tengah diambil untuk menyelesaikan permasalahan banjir yang terjadi di Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Karawang.

Dedi menegaskan bahwa fokusnya bukan hanya pada penanggulangan bencana yang terjadi, tetapi pada penanganan akar permasalahan banjir tersebut yang terletak di hulu, yaitu di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Jadwal Pembukaan Gerbang Belakang Pakuan Hill, Rute Alternatif Akibat Terputusnya Akses Jalan Keluar Cipaku

Dedi Mulyadi menjelaskan, "Orang bertanya kenapa Kang Dedi gak turun ke Kota Bekasi untuk tinjau bencana banjir? Saya lagi fokus, problem Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, serta Kabupaten Karawang itu problem utamanya ada di hulu yang ada di Puncak. Maka, masalah di Puncak harus diselesaikan dan langkah-langkahnya sudah jelas."

Solusi yang diajukan oleh Dedi Mulyadi adalah mengembalikan kawasan Puncak menjadi area hijau dan hutan.

Dengan langkah ini, Dedi berharap kawasan Puncak akan menjadi bagian dari upaya mitigasi bencana jangka panjang.

Pengembalian kawasan ini juga akan melibatkan pembongkaran bangunan-bangunan yang ada di sana, yang merupakan bagian dari rencana besar untuk memulihkan keseimbangan alam di wilayah hulu.

Baca Juga: 4 Dokumen Ini Wajib Dipersiapkan Untuk Daftar Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Intip Info Lengkapnya!

Halaman:

Tags

Terkini