Jalur pendakian yang terjal dan berbatu membuat perjalanan ke puncak gunung ini menjadi cukup sulit, terutama bagi pendaki yang belum berpengalaman.
Tantangan ini semakin berat ketika cuaca di sekitar Gunung Joglo berubah menjadi ekstrem, seperti hujan deras dan kabut tebal yang seringkali datang tanpa peringatan.
Cuaca buruk ini dapat memperburuk visibilitas dan membuat jalur pendakian menjadi licin, meningkatkan risiko kecelakaan yang membahayakan keselamatan pendaki.
Tragedi Kecelakaan Fatal di Gunung Joglo Jadi Peringatan
Pada 29 Januari 2025, sebuah insiden tragis terjadi di Gunung Joglo yang mengguncang dunia pendakian. Seorang mahasiswa pecinta alam dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka), Mohamad Rohadi, dilaporkan hilang saat mengikuti kegiatan pendakian.
Korban diduga terperosok ke dalam jurang setelah tersesat di medan yang sulit dan saat itu cuaca di Gunung Joglo sedang buruk, dengan hujan deras dan kabut tebal.
Setelah pencarian yang dilakukan selama beberapa hari, jenazah Rohadi akhirnya ditemukan pada Sabtu, 1 Februari 2025, dalam kondisi meninggal dunia di aliran sungai sekitar kawasan curug.
Kejadian tragis ini mengingatkan kita akan pentingnya keselamatan dalam setiap kegiatan pendakian, terutama di medan yang berbahaya seperti Gunung Joglo.
Baca Juga: Jadwal Keberangkatan Bus Feeder LRT Transpakuan, Kini Perjalanan LRT Cibubur Makin Mudah dan Nyaman
Cuaca ekstrem dan medan yang penuh tantangan membuat pendakian di gunung ini berpotensi sangat berisiko, sehingga diperlukan persiapan yang matang dan kewaspadaan tinggi.
Gunung Joglo memang menyimpan pesona alam yang luar biasa, namun tidak dapat dipungkiri bahwa bahaya juga mengintai di balik keindahannya.
Bagi para pendaki, penting untuk selalu mempersiapkan diri dengan baik, memahami kondisi cuaca, serta menggunakan peralatan yang tepat agar dapat menikmati keindahan alam Gunung Joglo dengan aman.
Tragedi yang menimpa Mohamad Rohadi seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu mengutamakan keselamatan saat berpetualang di alam bebas.***