AYOBOGOR.COM - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah resmi dimulai secara serentak di seluruh Indonesia pada Senin, 6 Januari 2025, termasuk di Kota Bogor.
Pelaksanaan perdana program ini langsung ditinjau oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya, yang didampingi oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari.
Peninjauan dilakukan di Sekolah Bosowa Bina Insani, sebuah sekolah swasta yang dianggap elit. Namun, program ini menuai kritik dari sejumlah warga yang menilai pelaksanaan awal program MBG kurang tepat sasaran.
Baca Juga: Tips KPR di Bank BRI Agar Cepat Diterima, Impian Punya Rumah Idaman Segera Terwujud!
"Pertanyaannya kenapa mulai di sekolah elit? Mereka keluarga mampu semua, nggak butuh makan siang gratis... SD negeri di Kota banyak yang buat uji coba awal," ujar seorang netizen di media sosial.
Kritikan serupa juga disampaikan oleh warganet lain yang merasa bahwa sekolah-sekolah dengan latar belakang keluarga mampu seharusnya tidak mendapatkan keuntungan dari program tersebut.
Sebagai respons atas kritikan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memberikan klarifikasi melalui akun Instagram resmi mereka, @pemkotbogor.
"Kenapa tidak sasaran kak? Karena semua sekolah tanpa dibedakan mendapatkan makan gratis. FYI dapur di sekolah tersebut digunakan untuk memproduksi makanan gratis lalu disalurkan ke TK-SD sekitar sebanyak 3000 porsi. Nuhun," tulis Pemkot Bogor menjelaskan bahwa makanan yang diproduksi di Sekolah Bina Insani tidak hanya untuk siswa di sekolah tersebut, tetapi juga disalurkan ke sekolah-sekolah lain di sekitar lokasi, termasuk sekolah negeri.
Baca Juga: Bahaya Virus HMPV, Berikut Pengertian dan Gejala Serta Cara Pengobatan yang Harus Diketahui!
Dalam peninjauan tersebut, Wamen Bima Arya menyampaikan bahwa program pemberian makan bergizi gratis bertujuan untuk menjemput Indonesia Emas dengan perbaikan gizi dan peningkatan kesehatan anak-anak Indonesia.
Menu makan bergizi yang dibagikan di sekolah tersebut terdiri dari nasi putih, sepotong ayam goreng, tahu goreng, capcay, dan pisang.
Setiap porsi makan disajikan dalam wadah berbahan stainless steel, sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengurangi sampah plastik.
Bima Arya juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memastikan keberhasilan program ini.