AYOBOGOR.COM - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor pada Rabu, 20 November 2024 untuk membahas solusi terhadap kemacetan parah di kawasan Puncak, Bogor.
Wamenhub, Komjen (Purn) Suntana, menjelaskan bahwa meskipun kemacetan di Puncak sering terjadi, terutama saat liburan, pihaknya menawarkan berbagai strategi untuk mengatasinya.
Dalam pertemuan tersebut, Suntana mengungkapkan tiga pendekatan untuk mengatasi masalah ini, yaitu jangka pendek, menengah, dan panjang.
Untuk jangka pendek, rekayasa lalu lintas, seperti sistem one way (satu arah), menjadi solusi yang diutamakan.
Namun, pemerintah juga mempertimbangkan masukan dari pelaku usaha untuk memastikan tidak mengganggu aktivitas mereka, terutama dari Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
Strategi jangka panjang mencakup pembangunan jalur kereta api dan jalan tol yang akan menghubungkan kawasan Puncak.
Rencana ini mendapat dukungan penuh dari Bupati Bogor yang mendukung langkah-langkah tersebut demi memperlancar arus lalu lintas.
Selain itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan rekomendasi pembangunan jalan tol dari Caringin menuju Cisarua.
Proyek ini juga mencakup pembangunan jalan layang dan jalur kereta api. Suntana juga mengusulkan percepatan pembangunan Puncak 2 untuk mengurangi beban lalu lintas di wilayah Puncak yang sudah sangat padat.
Hal ini penting karena 37% kendaraan yang melintasi Puncak setiap harinya menuju Cipanas dan Cianjur, yang memperburuk kemacetan di kawasan tersebut.
Namun, rencana pembangunan jalan tol di Puncak ini menuai reaksi beragam dari warganet. Banyak yang berpendapat bahwa kemacetan di Puncak terjadi hanya pada akhir pekan atau hari libur, sehingga dianggap kurang mendesak.
Baca Juga: Cara Dapat Bansos Permakanan di Tahun 2025, Bisa Dapat Makanan Siap Santap Senilai Rp900 Ribu