Hal ini terutama berkaitan dengan ruas jalan yang semakin lega dengan tidak adanya warung dan parkir liar, sehingga pengunjung bisa lebih leluasa dalam berkendara.
Namun, setelah dilakukannya relokasi PKL, kemudian harus dikaji pula tentang kenyamanan pengendara dan wisatawan Puncak.
Sebab, dengan tiadanya PKL di kawasan Puncak, maka juga tidak tersedia penjual makanan, minuman maupun beberapa hal pokok yang dibutuhkan pengendara.
Oleh karenanya, menanggapi kemacetan parah di kawasan Puncak, Bogor, kemarin, perlu dilakukan beberapa hal. Yaitu terutama penataan dan pengkajian lalu lintas serta pemaksimalan jalur alternatif.
Sedangkan mengenai korban meninggal N (56), Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro menyatakan bahwa penyebab korban meninggal bukan karena macet.
Melainkan adanya penyakit bawaan atau komorbid yang diderita oleh korban. Informasi yang didapat dari keluarga, korban memiliki riwayat asma dan darah tinggi. Kronologinya, almarhum bersama keluarga sedang berwisata di Agro Wisata Gunung Mas setelah berziarah.
Setelah selesai berkunjung di Gunung Mas, korban dan keluarga menuju parkiran bus, namun setibanya di sana korban mengeluhkan pusing dan sesak nafas hingga tak sadarkan diri. Korban sempat dievakuasi ke masjid terdekat, namun kemudian meninggal dunia di masjid tersebut.***