Tidak ketinggalan, teater lenong Betawi yang kerap digelar oleh sanggar budaya juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Baca Juga: JABAR CERDAS, Ini 5 Daerah dengan Guru SD Terbanyak di Jawa Barat: Bogor Juaranya?
Sementara itu, Zona B menjadi surganya pecinta kuliner.
Menyediakan lahan seluas 3.700 meter persegi, zona ini menampung sekitar 250 pedagang kuliner.
Berbagai santapan lezat khas Betawi dan budaya Indonesia lainnya dapat dinikmati di sini.
Bagi yang tertarik dengan studi budaya, Zona C siap memenuhi keinginan tersebut.
Terletak di atas lahan seluas 2,8 hektar, zona ini dikembangkan menjadi zona komersial dan studi alam.
Replika perkampungan Betawi dibangun dengan cermat, termasuk rumah adat, sawah, dan empang (danau kecil).
Salah satu hal menarik di zona ini adalah pulau buatan yang menjadi replika perkampungan Betawi.
Dengan 16 buah rumah tradisional Betawi yang berdiri gagah, pulau buatan ini berhasil menghidupkan kembali aktivitas orang Betawi dalam kehidupan sehari-hari.
Tak heran, Setu Babakan Kampung Betawi menjadi tujuan wisata yang diminati baik oleh warga Jakarta maupun wisatawan dari luar kota.
Baca Juga: Persikabo 1973 Raih 3 Poin Perdana Usai Bekuk Bhayangkara FC, Aidil Sharin: Mereka Bangkit
Yang menarik, pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk untuk menikmati pesona budaya Betawi yang autentik.
Hanya tarif parkir kendaraan sebesar Rp2.000 hingga Rp5.000 yang perlu dikeluarkan.
Tempat wisata ini buka setiap hari, baik saat hari biasa maupun akhir pekan, dari pukul 09.00 hingga 16.00.
