AYOBOGOR.COM - Polemik mengenai kenaikan harga tiket masuk (HTM) Curug Nangka, Bogor, menjadi viral setelah sejumlah wisatawan meluapkan kekecewaannya di media sosial.
Video yang memperlihatkan keluarga yang terkejut dengan harga tiket mencapai Rp54.900 per orang menjadi sorotan publik.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kabupaten Bogor, Yudi Santosa, memberikan klarifikasi terkait masalah ini dan memastikan bahwa itu bukan pungutan liar (pungli), seperti yang disangkakan banyak pihak.
Yudi menjelaskan bahwa kenaikan tarif tiket masuk destinasi wisata ini berlaku sejak November 2024. Kenaikan ini mengikuti Peraturan Pemerintah (PP) No. 36 Tahun 2024 tentang Jenis dan Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diterapkan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dengan demikian, destinasi wisata yang dikelola oleh KLHK, termasuk Curug Nangka, mengalami penyesuaian harga. Namun, Yudi mengakui adanya kesalahan dalam hal komunikasi terkait alasan kenaikan harga tersebut.
Hal ini membuat masyarakat merasa terkejut dan kebingungannya semakin besar, mengingat informasi terkait kenaikan tarif ini tidak disosialisasikan dengan baik.
Evaluasi awal pihaknya mencatat munculnya berbagai narasi publik, salah satunya menganggap itu sebagai pungli.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan untuk mengatasi keluhan soal harga tiket masuk Curug Nangka.
Rencana untuk mengadakan rapat dengan Perhutani, TNGHS (Taman Nasional Gunung Halimun Salak), TNGGP (Taman Nasional Gunung Gede Pangrango), dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) akan dilakukan minggu depan untuk membahas masalah ini.
Dalam video yang kini viral, pemilik akun TikTok @aishwa.ayu menulis pada 25 Desember 2024, "Ceritanya sekeluarga mau ke Curug Nangka Bogor nih yah, setau gw itu Taman Nasional harusnya diperuntukan masyarakat, TAPI mereka narik Retribusi/Uang masuk RP 54.900,-/orang ,GILAK!! dan itu kita JALAN KAKI bukan bawa kendaraan."
"Makin lama, Indonesia makin parah," menurut dia. Perempuan di video itu mengatakan bahwa harga tiket masuk itu "tidak masuk akal." "Kalau (Rp)20 ribu masih masuk akal," sambung seorang pria di rekaman itu.