Selain samcan, daging ayamnya pun enak. Umumnya, pada sajian nasi campur potongan daging ayamnya terasa lebih hambar atau plain dibanding daging babi yang cenderung gurih.
Namun, nasi campur dari kedai Nasi Hainam Siang Wei ini daging ayamnya tetap terasa gurih. Tampak telah termarinasi dengan sempurna sebelum diolah menjadi masakan.
Seporsi nasi campur ini dibanderol seharga Rp50 ribu. Selain nasi campur, di kedai Siang Wei ini tersedia pula nasi hainan campur, nasi hainan ayam, bebek peking, samcan, chasiu dan ayam panggang.
Selagi masih di Surken, setelah menikmati nasi campur, tak ada salahnya mencicipi kuldapan lain sebagai hidangan penutup.
Yakni, roti gambang Tan Ek Tjoan yang tak kalah legendaris. Pertama kali berdiri di Jalan Suryakencana, Bogor, Tan Ek Tjoan ini ada sejak lebih dari 100 tahun lalu, tepatnya 1920.
Satu bungkus roti gambang ini seharga Rp10 ribu. Roti gambang Tan Ek Tjoan memiliki tekstur yang khas, renyah di luar tapi lembut di bagian dalam.
Meski tokonya bermula di Surken, saat ini kedai bakery Tan Ek Tjoan berlokasi di Jalan Siliwangi, Sukasari, Bogor.
Namun, penjual roti keliling Tak Ek Tjoan, yang khas dengan gerobak bercat kuning dan coklat, sampai hari ini masih ada, termasuk yang biasa mangkal di Surken.***