Dari situ, orang mulai pakai istilah ini di luar konteks video buat ngelucu, nyindir, atau sekadar biar postingannya kelihatan relate.
Lucunya, sekarang velocity udah menjelma jadi semacam simbol gaya hidup. Banyak yang bilang,
“Hidup harus ada velocity-nya, bro!” Maksudnya? Ya, supaya hidup nggak lelet, harus gercep alias gerak cepat.
Ada juga yang bilang, “Dompet gue velocity-nya ngeri, baru gajian langsung tipis.”
Jadi ya, velocity sekarang bisa masuk ke berbagai konteks dari lucu-lucuan sampai motivasi hidup.
Baca Juga: Banjir Rezeki Jelang lebaran, Bansos dengan Nominal Rp225 Ribu hingga Rp900 Ribu Cair ke KKS
Fenomena ini nunjukin kalau netizen tuh kreatif banget ngolah kata.
Istilah yang awalnya teknis dan serius, bisa disulap jadi sesuatu yang fun dan relate ke kehidupan sehari-hari.
Kita tahu, tren di media sosial itu bisa naik daun dalam semalam, tapi bisa juga lenyap besok lusa.
Tapi setidaknya, velocity sempat mencuri perhatian dan jadi bagian dari cara kita berkomunikasi di dunia maya.
Apakah velocity bakal bertahan lama? Bisa iya, bisa juga enggak.
Tapi satu yang pasti, selama netizen masih aktif ngulik dan berkreasi, bakal selalu ada istilah-istilah baru yang viral dan jadi bahan obrolan.