AYOBOGOR.COM - Di era digital ini, penggunaan Google Translate atau Google Terjemahan tentu sudah tidak asing lagi.
Adanya layanan ini memudahkan para penggunanya untuk menerjemahkan kata, frasa, bahkan halaman web dengan cepat. Layanan ini banyak digemari karena tidak berbayar dan juga mudah untuk mengaksesnya.
Belakangan ini, Google rupanya menambahkan Bahasa Jawa ke dalam layanan terjemahannya. Banyaknya pengguna bahasa inilah yang akhirnya membuat Google mulai mengembangkan layanan Google Translate Jawa.
Baca Juga: Pinjaman BCA Karyawan Tanpa Agunan dan Limit Rp 100 Juta, Ini Syarat dan Cara Mengajukan
Apa saja keunggulan dan kelemahan layanan ini? Simak penjelasan lanjutnya di bawah ini.
Mengenal Bahasa Jawa dan Tingkatannya
Bahasa Jawa termasuk rumpun bahasa Austronesia dan banyak digunakan oleh penduduk Suku Jawa di bagian tengah dan timur dari Pulau Jawa.
Bahasa ini juga banyak digunakan oleh para diaspora Jawa, khususnya yang berada wilayah Indonesia lainnya maupun di luar negeri, seperti Suriname dan Belanda.
Baca Juga: Kabar Gembira untuk Para Guru, Diperkirakan Tunjangan Sertifikasi 2023 Bakal Kembali Hadir
Secara garis besar, bahasa ini dibagi menjadi tiga tingkatan: ngoko, madya, dan krama. Tingkatan ngoko digunakan untuk berbicara dengan yang lebih muda atau sebaya. Lalu, madya adalah perpaduan antara ngoko dan krama. Yang terakhir, krama adalah bahasa untuk orang yang dihormati atau usianya lebih tua.
Tingkatan ini dulunya bertujuan untuk membedakan tingkat sosial di masyarakat. Tujuan lainnya adalah agar para pemuda bisa lebih menghormati orang yang lebih tua.
Selain bahasa, ada pula Aksara Jawa yang menggunakan urutan Hanacaraka. Aksara ini mudah terlihat di ruang publik, seperti di papan nama jalan atau instansi, khususnya seperti di daerah Surakarta dan Yogyakarta.
Selain berperan sebagai medium dalam interaksi atau percakapan sehari-hari, Bahasa Jawa berperan penting dalam menunjukkan identitas para penggunanya.