"Kami merasa terhormat dapat bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan fasilitas kesehatan swasta untuk mencapai tujuan bersama dalam mengatasi krisis kesehatan masyarakat ini," ujar Nora T.Siagian selaku Presiden Direktur PT Pfizer Indonesia dilansir AYOBOGOR.COM dari Antara.
Pfizer telah berkomitmen untuk bekerja menuju kesetaraan akses terhadap pengobatan oral Covid-19.
Pilihan pengobatan oral dapat menjadi alat penting untuk membantu mengatasi dampak global Covid-19 yang sedang berlangsung.
Tablet nirmatrelvir dan ritanavir berperan penting dalam membantu mengurangi rawat inap terkait Covid-19 dan kematian pada pasien dengan tingkat risiko yang tinggi.
Baca Juga: New Innova Zenix 2023 BBM Irit dengan Teknologi Hybrid, Ini Harga dan Angsuran
Saat ini, terapi oral diizinkan untuk penggunaan bersyarat atau darurat di lebih dari 70 negara di seluruh dunia.
Dengan demikian, pasien berisiko tinggi dapat mendapatkan pengobatan yang aman dan efektif sesegera mungkin dengan harga yang terjangkau.
Pfizer pun telah menyusun strategi komprehensif dalam kemitraan yang erat dengan pemerintah di seluruh dunia, pemimpin kesehatan global internasional, serta produsen global untuk mengoptimalkan pasokan dan akses tablet nirmatrelvir dan ritanavir di seluruh dunia.
Dilansir AYOBOGOR.COM dari Covid19.go.id, ada 8.368 kasus aktif Covid-19 yang tercatat pada, Minggu 8 Januari 2023.
Baca Juga: Seri Galaxy S23 Disebut Bakal Rilis pada Awal Februari
Masuknya subvarian jenis Omicron BF.7 menjadi salah satu hal yang dikhawatirkan.
Pasalnya subvarian Covid-19 jenis Omicron BF.7 sudah mulai menyebar di Indonesia, kemungkinan saat ini jumlahnya sudah mencapai 15 kasus.
Kerjasama Pfizer dengan Kementerian Kesehatan soal pengadaan tablet nirmatrelvir dan ritanavir diharapkan bisa jadi solusi bagi kasus Covid-19 di Indonesia.***
