AYOBOGOR.COM -- Kelompok perempuan di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah menggelar aksi menolak rencana pemerintah menambang batu andesit di desa mereka.
Kelompok perempuan yang bernama Wadon Wadas ini menggelar aksi bertajuk “Wadon Wadas Mangku Bumi Pertiwi” (Perempuan Wadas Menyelamatkan Bumi Pertiwi).
Salah satu anggota Wadon Wadas, Tri Handayani menjelaskan aksi menolak tambang batu andesit dengtan cara simbolis yakni melilitkan kain stagen ke batang pohon-pohon besar.
Mereka mangku atau menjaga Bumi Pertiwi di Wadas karena selama ini alam Wadas yang kaya telah memberikan kehidupan bagi warga Wadas.
“Kami ingin menunjukkan masih ada warga Wadas yang masih konsisten menolak tambang batu andesit,” ujar Tri Handayani dalam siaran pers yang diterima Ayobogor.
Aksi sekira 40-an anggota Wadon Wadas ini juga diikuti warga desa anggota Gerakan Masyarakat Peduli Lingkungan Desa Wadas (Gempadewa).
Walaupun pemerintah terus merayu warga untuk menjual tanahnya dengan harga tinggi, Wadon Wadas dan Gempadewa masih tetap kukuh menolak tambang.
Kasus di Wadas adalah salah satu bentuk konflik agrarian yang sudah berlangsung beberapa tahun. Konflik ini telah menyebabkan masyarakat desa terpecah.
Seperti diketahui, pemerintah berencana menambang batu andesit di Wadas untuk materi pembangunan Bendungan Bener di Purworejo. Bendungan yang berada sekira 10 kilometer dari Desa Wadas ini adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk keperluan irigasi, pebangkit tenaga listrik, dan penunjang pariwisata.
Lokasi tambang batu andesit seluas 114 hektar yang berada di kawasan perbukitan itu berpotensi menyebabkan bencana bagi warga. Pasalnya, selama ini kawasan Wadas dikenal sebagai daerah rawan longsor.
“Tambang andesit yang dilakukan dengan mengeruk tanah akan menyebabkan potensi longsor di Wadas makin tinggi. Bencana ini terutama mengintai wilayah Kaligendol dan Randuparang di Desa Wadas yang berbatasan langsung dengan lokasi tambang," ujarnya.
Dalam aksi ini, para Wadon Wadas mengenakan pakaian tradisional Jawa, yaitu berkain panjang (jarik) yang diikat ke tubuh dengan stagen warna putih.
Stagen adalah kain panjang yang digunakan untuk melekatkan jarik ke tubuh perempuan pemakainya.
Mereka berjalan bersama-sama menuju lokasi tambang sambil membawa wayang-wayang kardus, antara lain berbentuk tikus, lambang pejabat korup. Tiba di lokasi tambang, mereka berdiri di samping pohon-pohon besar, seperti pohon durian, karet, waru dan lainnya.
Artikel Terkait
Daftar HP Redmi yang Kebagian Android 13 Lengkap dengan Fitur Terbarunya, Yuk Cek di Sini!
Cek Fakta BLT untuk PNS Cair Januari 2023? Segera Cek Penerima Bansos di Cekbansos.kemensos.go.id
Pemilik KIS atau PBI Bisa Dapatkan 4 Bantuan Sosial dari Pemerintah di Tahun 2023, Ini Rinciannya
Cara Daftar DTKS Kemensos Tersimpel, Langsung Dapat Bansos 2023
Jadwal Update Android 13 di HP Samsung, Ada Puluhan Seri yang Bisa Nikmati Software Terbaru
Soal Subsidi Mobil Listrik, Begini Bocoran dari Sri Mulyani
Ini Besaran Nominal Bansos PKH 2023, Cek Nama Anda Segera Cair!