Hanya saja, penyakit arteri perifer tidak selalu memicu banyak gejala nyata. Itulah yang membuat kondisinya sulit dikenali, mirip dengan kolesterol tinggi.
Baca Juga: Timnas Indonesia Ternyata Punya Rekor Mengerikan di Piala AFF, Thailand Kalah Saing!
Begitu penyakit arteri perifer terdeteksi, ada berbagai penyesuaian gaya hidup yang perlu dilakukan untuk memulihkan level Anda dari zona bahaya, termasuk diet sehat dan olahraga. Menjalani pola makan yang bisa menurunkan kadar kolesterol berarti Anda perlu mengurangi asupan lemak jenuh, misalnya dari keju, mentega, sosis, dan biskuit.
Di sisi lain, penderita penyakit arteri perifer perlu meningkatkan asupan serat larut unutk membantu menurunkan penyebabnya. Namun, beberapa penderita mungkin harus minum obat penurun kolesterol yang disebut statin.