Sesar Lembang Adalah Patahan Paling Berbahaya, Berpotensi Gempa 6 Magnitudo

photo author
- Rabu, 23 November 2022 | 14:34 WIB
Sesar Lembang adalah patahan yang berbahaya () (Ayobandung)
Sesar Lembang adalah patahan yang berbahaya () (Ayobandung)

AYOBOGOR.COM -- Gempa Cianjur baru saja terjadi Senin, 21 November 2022. Fenomena ini membuat masyarakat kembali mencari tahu soal potensi bencana serupa lainnya, seperti yang dimiliki oleh Sesar Lembang di Bandung.

Sesar Lembang adalah patahan geser aktif yang membentang sepanjang 29 kilometer dari titik nol di ujung barat Kota Bandung atau area Cimahi dan Kecamatan Ngamprah. Ujung sesar ini ada di sisi timur Bandung, yaitu Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung dan sebagian area Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Dari hasil penelitian sejumlah ilmuwan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sesar Lembang adalah patahan yang bergerak sebanyak 3 mm hingga 5 mm setiap tahunnya.

Baca Juga: Sekolah Rusak di Bantarjati Bogor Baru Akan Diperbaiki Awal Tahun Depan, Kenapa?

Angka ini termasuk kategori pergerakan kecil dengan pola gerakan bergeser ke kiri. Namun pada bagian sesar yang berbelok di sejumlah titik, pola gerak menjadi naik.

Dilansir dari Ayobandung.com, Peneliti gempa dari LIPI Mudrik Rahmawan Daryono menjelaskan, hingga saat ini, tercatat ada dua sejarah kejadian gempa besar di Sesar Lembang. Gempa tersebut terjadi pada abad ke-60 SM dan abad ke-15 M.

Meski demikian, interval pasti kejadian gempa Sesar Lembang tersebut belum dapat diketahui. Maka itu, perlu penelitian lebih mendalam dan menyeluruh untuk mengetahui kapan terjadinya gempa di jalur Sesar Lembang.

Adapun hal yang sudah dapat disimpulkan saat ini Sesar Lembang adalah patahan yang telah memasuki akhir siklus gempanya dan mulai mengeluarkan energi yang tersisa.

Baca Juga: Syarat Tenaga Honorer Diangkat Menjadi PNS 2023, Kriteria dan Dokumen yang Wajib Harus Ada

Berkaca dari gempa yang sudah terjadi, potensi gempa Sesar Lembang bisa mencapai 6,5 sampai 7 magnitudo. Sebab gempa di kawasan tersebut sebelumnya berkekuatan lebih dari 6 magnitudo.

Peneliti Puslit Geoteknologi LIPI, Adrin Tohari, menjelaskan, sifat permukaan tanah di Kota Bandung berbeda dengan Palu dan sekitarnya. Sehingga gempa akibat pergerakan Sesar Lembang tidak memiliki potensi likuifaksi.

"Dari hasil penelitian kami, Cekungan Bandung didominasi tanah lempung, sehingga tidak ada potensi likuefaksi. Yang bermasalah, tanah lempung akan memperkuat guncangan gempa ke permukaan," ujarnya.

Baca Juga: 3 Skincare Wajib bagi Pemula

Demikian informasi tentang Sesar Lembang dan potensi ancaman bencananya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizma Riyandi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X