Ridwan Kamil Bentuk Satgas Penanganan Kasus Ginjal Akut, Masyarakat Diminta Tenang

- Senin, 24 Oktober 2022 | 15:44 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil membantah wacana ibu kota Jabar pindah dari Kota Bandung ke Tegalluar.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil membantah wacana ibu kota Jabar pindah dari Kota Bandung ke Tegalluar.

AYOBOGOR.COM -- Kasus gagal ginjal akut pada anak terus bertambah di sejumlah daerah. Gubernur Jabar ridwan kamil pun segera membentuk satuan tugas atau tim koordinasi untuk menangani kasus gangguan ginjal akut di Jabar.

Meski begitu, ridwan kamil meminta masyarakat agar tetap tenang. Ia juga mengimbau agar masyarakat mengikuti arahan pemerintah terkait penyakit yang ditemukan pada pasien anak tersebut.

"Definisi satgas itu adalah tim koordinasi, bukan di-SK-kan, tapi saya tugaskan untuk mengkordinasikan," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil itu dilansir dari republika.co.id, Senin, 24 Oktober 2022.

Baca Juga: Info Rute dan Jadwal Biskita Transpakuan Bogor Pakai Aplikasi Teman Bus, Klik Ini

Emil memastikan negara hadir dalam penanganan isu ini. Tim koordinasi ini ditugaskan meneliti dan menangani kasus-kasus ini secara keilmuan, untuk kemudian memberikan arahan kepada masyarakat dan pemerintah dalam penanganannya.

"Sama seperti Covid, kalau ada fenomena baru itu kita tidak bisa segera berkesimpulan, seperti pakai masker kan awalnya buat yang sakit, akhirnya berubah buat orang sehat. Nah, hal-hal begitu sedang kami tunggu dulu, tapi negara hadir," katanya.

Emil menyampaikan, tim ini juga akan meneliti dan mengkoordinasikan peredaran sejumlah obat yang diduga sebagai salah satu penyebabnya, walaupun hingga kini belum 100 persen terkonfirmasi.

"Kemudian yang terakhir adalah edukasi sosialisasi," katanya.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Puncak Bogor yang Wajib Dikunjungi

Di sisi lain, Emil juga memiliki balita bernama Arkana. Sedangkan hingga kini diketahui, penyakit ini kebanyakan ditemukan pada pasien usia balita.

"Saya punya anak namanya Arka yang menjadi bagian dari usia yang sekarang. Pak Gubernur juga atensi banget karena bayi saya kan jadi objek-objek si isu yang sedang kita teliti ini," ujarnya.

Emil menegaskan, intinya masyarakat jangan khawatir. Masyarakat, diminta menunggu instruksi-instruksi atau arahan-arahan dari pemerintah.

"Pastilah kami hadir menyelamatkan dan membawa rasa aman kepada warga, apalagi Pak Gubernurnya punya bayi," katanya.

Baca Juga: Jalan Putus Akibat Longsor Cigombong Segera Diperbaiki, Warga Sudah Dievakuasi

Sebelumnya diberitakan, jumlah penderita gangguan ginjal akut di Jawa Barat terus bertambah. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mencatat terdapat 33 kasus gangguan ginjal akut, yang 16 di antaranya meninggal dunia, sampai Ahad (23/10/2022).

"Ada 33 kasus, meninggal 16," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jabar Ryan Bayusantika Ristandi.

Jumlah ini mengalami penambahan 8 kasus baru dari beberapa hari sebelumnya, yakni 20 Oktober 2022, yang saat itu masih 25 kasus gangguan ginjal akut dan 15 di antaranya meninggal dunia.

Editor: Rizma Riyandi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X