AYOBOGOR.COM -- Kasus gagal ginjal akut pada anak terus bertambah di sejumlah daerah. Gubernur Jabar ridwan kamil
pun segera membentuk satuan tugas atau tim koordinasi untuk menangani kasus gangguan ginjal akut di Jabar.
Meski begitu, ridwan kamil
meminta masyarakat agar tetap tenang. Ia juga mengimbau agar masyarakat mengikuti arahan pemerintah terkait penyakit yang ditemukan pada pasien anak tersebut.
"Definisi satgas itu adalah tim koordinasi, bukan di-SK-kan, tapi saya tugaskan untuk mengkordinasikan," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil itu dilansir dari republika.co.id, Senin, 24 Oktober 2022.
Baca Juga: Info Rute dan Jadwal Biskita Transpakuan Bogor Pakai Aplikasi Teman Bus, Klik Ini
Emil memastikan negara hadir dalam penanganan isu ini. Tim koordinasi ini ditugaskan meneliti dan menangani kasus-kasus ini secara keilmuan, untuk kemudian memberikan arahan kepada masyarakat dan pemerintah dalam penanganannya.
"Sama seperti Covid, kalau ada fenomena baru itu kita tidak bisa segera berkesimpulan, seperti pakai masker kan awalnya buat yang sakit, akhirnya berubah buat orang sehat. Nah, hal-hal begitu sedang kami tunggu dulu, tapi negara hadir," katanya.
Emil menyampaikan, tim ini juga akan meneliti dan mengkoordinasikan peredaran sejumlah obat yang diduga sebagai salah satu penyebabnya, walaupun hingga kini belum 100 persen terkonfirmasi.
"Kemudian yang terakhir adalah edukasi sosialisasi," katanya.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Puncak Bogor yang Wajib Dikunjungi
Di sisi lain, Emil juga memiliki balita bernama Arkana. Sedangkan hingga kini diketahui, penyakit ini kebanyakan ditemukan pada pasien usia balita.
"Saya punya anak namanya Arka yang menjadi bagian dari usia yang sekarang. Pak Gubernur juga atensi banget karena bayi saya kan jadi objek-objek si isu yang sedang kita teliti ini," ujarnya.
Emil menegaskan, intinya masyarakat jangan khawatir. Masyarakat, diminta menunggu instruksi-instruksi atau arahan-arahan dari pemerintah.
"Pastilah kami hadir menyelamatkan dan membawa rasa aman kepada warga, apalagi Pak Gubernurnya punya bayi," katanya.
Baca Juga: Jalan Putus Akibat Longsor Cigombong Segera Diperbaiki, Warga Sudah Dievakuasi
Sebelumnya diberitakan, jumlah penderita gangguan ginjal akut di Jawa Barat terus bertambah. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mencatat terdapat 33 kasus gangguan ginjal akut, yang 16 di antaranya meninggal dunia, sampai Ahad (23/10/2022).
"Ada 33 kasus, meninggal 16," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jabar Ryan Bayusantika Ristandi.
Jumlah ini mengalami penambahan 8 kasus baru dari beberapa hari sebelumnya, yakni 20 Oktober 2022, yang saat itu masih 25 kasus gangguan ginjal akut dan 15 di antaranya meninggal dunia.
Artikel Terkait
Mengapa Penyakit Ginjal Bisa Intai Ibu Hamil?
Gagal Ginjal Akut pada Anak, Kenali Penyebab dan Penggunaan Obat yang Benar
UPDATE Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak di Indonesia Capai 192 Kasus, Ini Kata IDAI
Ini Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak yang Harus Diwaspadai, Perhatikan Cara Mencegahnya
Waspadai Gagal Ginjal Akut pada Anak, IDAI: Hindari Obat Sirup Paracetamol
Gagal Ginjal Akut pada Anak, Kemenkes Sarankan Gunakan Obat Tablet, Kapsul, dan Suppositoria
Kemenkes Sebut Ada 206 Kasus Gagal Ginjal Akut di 20 Provinsi, Kematian 99 Anak
Waduh! Ada 3 Zat Kimia Berbahaya yang Ditemukan di Obat Pasien Gagal Ginjal Akut
Update Jumlah Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Capai 241 Penderita di Indonesia
Obat Sirup Diduga Picu Gangguan Ginjal Anak, Dokter RS UMM Jelaskan Faktanya