Profesor ekonomi berusia 37 tahun di Yale yang meneliti algoritma terkomputerisasi dalam kebijakan pendidikan dan perawatan kesehatan itu menilai orangtua di Jepang mendominasi banyak hal dibanding generasi muda.
Sehingga cara itu dinilai sebagai jawaban atas masalah ini.
Times juga melaporkan bahwa Narita bersikeras memang dirinya sedang berusaha mengeluarkan sebagian besar orangtua dari posisi kepemimpinan untuk memberi ruang bagi generasi muda.
"Sangat prihatin dengan fenomena di Jepang, di mana para taipan yang sama terus mendominasi dunia politik, industri tradisional, dan media hiburan selama bertahun-tahun," kata dia.
Bahkan dia mencatat adanya kemungkinan membuat wajib [euthanasia] pada masa depan" akan "muncul dalam diskusi-diskusi."
Newsweek Jepang kolumnis Masato Fujisaki menyatakan bahwa komentar Narita "tidak boleh dengan mudah dianggap sebagai 'metafora'" karena para penggemarnya "berpikir bahwa orang tua seharusnya sudah tiada dan kesejahteraan sosialnya harus dipotong."
Pengguna Twitter pun geram karena mempromosikan saran bahwa euthanasia dapat menyelesaikan masalah masyarakat.