Bharada E pun menjawab bahwa dia reflek menembak korban (Brigadir J). Tak lama, Ferdy Sambo masuk kembali ke dalam rumah.
Hakim juga menanyakan keberadaan senjata yang dipakai Bharada E untuk menembak korban.
“Senjata saudara, saudara taruh dimana?” tanya Hakim
Bharada E menjelaskan bahwa senjata miliknya yang dipakai untuk menembak korban telah ditaruh kembali ke dalam pinggang.
Hakim juga menanyakan senjata yang dipakai oleh Sambo waktu menembak korban, namun Bharada E tidak mengetahui keberadaan senjata tersebut.
Setelah itu, Ferdy Sambo langsung masuk ke kamar Putri Candrawathi. Tak lama, Ferdy Sambo keluar dari kamar sambil memeluk istrinya (Putri Candrawathi).
Bharada E menceritakan bahwa dia juga pergi keluar mengikuti Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Kemudian, Ferdy Sambo menyuruh Ricky untuk mengantarkan Putri Candrawathi untuk ke rumah yang di Saguling.
Bharada E menjelaskan kepada Hakim bahwa dia melihat Ferdy Sambo mondar-mandir sambil mengecek handphone.
Setelah itu, Kodir masuk dan mengobrol dengan Ferdy Sambo. Kodir juga mengatakan bahwa di depan rumah ada Kasat. Ferdy Sambo juga menyuruh Yogi untuk memanggil ambulan.
Tak lama, Kasat datang ke rumah bersama dengan Ferdy Sambo. Kasat pun menanyakan siapa yang membunuh korban (Brigadir J).
“Siapa yang nembak?” tanya Kasat
“Saya Komandan,” jawab Bharada E
Kasat pun meminta Romer untuk mencarikan air minum untuk Bharada E.
Hakim menanyakan kepada Bharada E setelah itu apa yang terjadi dan Bharada E pun menjawab ada banyak orang yang dapat seperti Provos dan Polres Jakarta Selatan.