AYOBOGOR.COM -- Menjelang Natal dan Tahun Baru, harga cabai merah keriting dan cabai rawit hijau di Kota Bogor mengalami kenaikan.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Diskop UKM-dagin Kota Bogor Mohamad Soleh mengatakan, pantauan harga tersebut dilakukan rutin setiap hari di dua pasar tradisional, Pasar Bogor dan Pasar Anyar.
"Pantauan harga tiga hari terakhir ada kenaikan untuk cabai. Tetapi kenaikannya sepertinya masih terjangkau," kata Soleh, dilansir dari Republika.co.id, Selasa. 12 desember 2022.
Baca Juga: Harga Emas Antam Selasa 13 Desember 2022 Turun Signifikan
Menurutnya, kenaikan harga sayur-manyur memang biasa terjadi meskipun bukan mendekati hari-hari perayaan. Namun, pemantauan tetap dilakukan untuk mencegah inflasi atau kenaikan harga-harga secara umum yang tinggi menjelang akhir tahun.
Soleh menjelaskan, kenaikan harga cabai di pasar juga berbeda-beda. Di Pasar Bogor, harga cabai rawit hijau dan cabai merah keriting naik 13 sampai 17 persen dari Rp40 ribu menjadi Rp45 ribu serta Rp30 ribu menjadi Rp35 ribu.
Harga tersebut relatif lebih mahal dibandingkan dengan harga cabai di Pasar Anyar. Di mana harga cabai rawit hijau naik 11 persen dari Rp40 ribu menjadi Rp45 ribu per Kg dan cabai merah keriting Rp35 ribu naik 14 persen menjadi Rp40 ribu per Kg.
"Kenaikan tersebut akan kami pantau terus hingga kembali turun," katanya.
Baca Juga: Cek Gaji PNS Tertinggi di Atas Rp100 Juta, Ini Jabatannya
Meski terjadi kenaikan harga cabai, Pemerintah Kota Bogor telah mempunyai empat kegiatan yang bertujuan membantu stabilitas ekonomi masyarakat dalam mengantisipasi kenaikan harga-harga secara umum atau inflasi, khususnya bahan pangan jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengatakan rapat koordinasi pengendalian inflasi jelang Natal telah dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Bogor di Paseban Surawisesa, Balai Kota Bogor, Rabu, 7 Desember 2022.
Dalam rangka pengendalian inflasi Kota Bogor yang turun dari 5,94 persen di Bulan Oktober menjadi 5,89 persen pada Bulan November pemerintah kota telah menjalankan empat kegiatan, di antaranya operasi pasar murah atau OPM.
Operasi Pasar Murah kali ini langsung dilakukan di pasar. Padahal sebelumnya, operasi pasar murah digelar di enam kecamatan bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Diskop UMKM dagin dan distributor yang menyediakan barang-barang komoditas pangan dengan harga lebih murah.
Baca Juga: Harga Emas Antam Selasa 13 Desember 2022 Turun Signifikan