Ia menyampaikan bahwa, ada orang-orang yang mengaku manhajnya Asyariah, tapi mereka malas belajar.
Meskipun belajar banyak hal, tapi tentang aqidah justru tidak ditekuni.
"Mengaku manhajnya asyariah, tapi malas belajar. Biarpun katanya belajar ini-itu dan sebagainya, tapi urusan aqidah tidak ditekuni." Ucap Buya Yahya.
Buya Yahya kembali menyampaikan, jika ada yang berpindah aqidah atau masuk aliran sesat, itu bukan karena ajaran mereka atau dalil yang mereka sampaikan lebih kuat, tapi itu karena ini yang malas belajar tentang aqidah.
"Bukan dalil mereka yang lebih kuat, tapi karena kebodohan tentang dalil kita sendiri, orang malas belajar," ucap lagi Buya Yahya.
Buya Yahya juga mengatakan, orang yang tidak menekuni aqidah yaitu orang tersebut hanya menekuni satu ilmu saja. Contohnya, ada orang yang belajar ilmu fikih, dia terus-terusan menekuni ilmu fiqih dan malah lupa tidak mendalami aqidah.
"Jadi jangan sampai Anda terpesona hanya urusan fiqih saja atau urusan apa saja, tapi aqidah asyariah tidak," tambah Buya Yahya.
Mendalami aqidah juga sangat penting agar tidak mudah terjerumus ke dalam hal-hal sesat.
Maka agar tidak terjerumus dalam aliran sesat atau berpindah aqidah, pastikan agar tidak malas belajar dalam urusan ilmu aqidah.
Dalam kajiannya, Buya Yahya juga menyampaikan agar tidak mudah terjerumus dalam aqidah sesat yaitu jangan sampai kita menelan ilmu secara bulat-bulat, kita harus bisa menyesuaikannya dengan perkembangan zaman.
Kemudian, Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Prof KH Ahmad Satori Ismail mengatakan, ada beberapa pedoman untuk dapat membentengi diri dari aliran-aliran yang menyimpang dari Islam. Seperti yang dilansir dari Republika.co.id.
Pertama, seorang Muslim perlu memahami kewajiban untuk menjalankan ajaran Islam Alquran dan Sunnah.
Kedua, Islam mengandung tiga inti ajaran yaitu akidah, ibadah, dan akhlak.
Ketiga, selain melaksanakan kewajiban dalam ajaran Islam, seorang Muslim juga diminta untuk berjamaah dan berkelompok.
"Maksudnya mengamalkan Islam itu kan tidak bisa sendiri, kita membutuhkan jamaah, sehingga tidak terpental dari ajaran Islam yang benar," ujar Kiai Satori, belum lama ini.