nasional

Teks Khutbah Idul Adha 2023 Terbaru Komunikasi Nabi Ibrahim dan Ismail

Selasa, 27 Juni 2023 | 06:02 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat.

AYOBOGOR -- Berikut adalah teks khutbah Idul Adha 2023 terbaru dengan tema cara komunikasi nabi Ibrahim dan Ismail.

Khutbah merupakan salah satu amalan sunnah dalam sholat Idul Adha. Umat Islam sebaiknya mendengarkan khutbah saat mereka selesai mengerjakan sholat Id pada Hari Raya Idul Adha. Berikut kami berikan teks khutbah Idul Adha 2023 terbaru.

Teks Khutbah Idul Adha 2023 terbaru kali ini mengajak masyarakat untuk mengingat kembali kisah yang terjadi pada Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Mereka sudah mencontohkan bagaimana seseorang menjalin hubungan ayah dengan anaknya melalui komunikasi yang sangat baik. Dengan begitu diharapkan kita semua bisa meneladani sikap dari keduanya, baik sebagai seorang ayah atau sebagai anak.

Contoh Teks Khutbah Idul Adha terbaru 2023

Dilansir dari Nu Online, berikut ini adalah contoh teks khutbah Idul Adha 2033 terbaru:

Jamaah sholat Idul Adha yang dimuliakan Allah,

Hari ini, tanggal 10 Dzulhijjah, adalah hari yang sangat mulia, hari yang sarat akan ibadah setta keutamaan-keutamaannya. Beberapa daudara kita sedang melaksanakan ibadah haji di Makkah, sementara kita di sini menjalankan sholat Idul Adha. Di hari ini, kita juga diperintahkan untuk melakukan kurban.


Jamaah yang berbahagia,


Hari Raya Idul Adha tidak akan terlepaskan dari kisah ribuan tahun lalu, ketika Nabi Ibrahim as diberikan cobaan yang sangat berat. Di usianya yang telah menginjak 86 tahun, ia sangat senang karena dikaruniai seorang anak laki-laki yang sangat saleh sebagaimana yang ia harapkan dan panjatkan dalam doanya, "rabbi hab lii minasshalihin", Artinya: duhai Tuhanku, karuniakanlah bagiku keturunan yang saleh.

Allah SWT pun lantas mengabulkannya dengan kehadiran Nabi Ismail as melalui rahim Siti Hajar. Namun, saat putra yang begitu ia cintai beranjak dewasa, ia pun diperintahkan melalui mimpi untuk mengorbankannya.

Dalam suatu hadits Nabi Muhammad SAW, disebutkan jika mimpi bagi seorang Nabi adalah wahyu. Akan tetapi, pada awalnya, Ibrahim ragu dengan perintah ini. Namun, mimpi tersebut berulang kembali hadir pada malam berikutnya. Dengan begitu, beliau yakin jika mimpi tersebut merupakan perintah yang harus Nabi Ibrahim taati.

Kisah itupun termuat di dalam dalam Al-Qur’an Surat As-Shaffat ayat 102:

Artinya: “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”

Jamaah sekalian yang dirahmati Allah,

Halaman:

Tags

Terkini