AYOBOGOR.COM -- Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Kamis, 2 Maret 2023.
IHSG menguat ke level 6.845,07 dan terus naik hingga ke level 6.858,91. Kenaikan IHSG sejalan dengan pergerakan bursa Asia.
"Indeks saham di Asia pagi ini dibuka menguat meskipun indeks saham utama di Wall Street semalam mayoritas di tutup turun," kata Phillip Sekuritas Indonesia dilansir dari Republika.co.id pada Kamis, 2 Maret 2023.
Baca Juga: Bansos PKH dan BPNT Tahap 1 Cair Bulan Ini? Catat Tanggal Penting Ini di Bulan Maret 2023
Di pasar obligasi, imbal hasil surat utang Pemerintah AS bertenor 10 tahun menembus empat persen untuk pertama kali sejak November 2022. Data penting sektor manufaktur AS keluar beragam dan memberi indikasi inflasi kemungkinan besar akan sulit untuk turun.
Data S&P Global Manufacturing PMI AS di revisi ke bawah menjadi 47,3 di bulan Februari dari perhitungan awal 47,9 namun lebih tinggi dari perhitungan akhir 46,9 di bulan Januari. Sementara data ISM Manufacturing Index naik tipis menjadi 47,7 di bulan Februari dari 47,4 di bulan Januari namun berada di bawah ekspektasi 48.
Investor juga mencerna komentar dari dua pejabat tinggi Federal Reserve. Bank sentral AS memberi indikasi kenaikan suku bunga acuan secara agresif masih akan berlanjut di bulan-bulan mendatang.
Presiden Federal Reserve Bank di Minneapolis Neel Kashkari mengatakan pihaknya terbuka terhadap opsi kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps atau 50 bps pada pertemuan kebijakan Federal Reserve pada 21 -22 Maret ini.
Baca Juga: Perhatikan! Ini Tips KUR BTN 2023 Agar Pinjaman Diterima, Sudah Banyak yang Buktikan
Presiden Federal Reserve Bank di Atlanta Raphael Bostic mengatakan dalam sebuah esai, meskipun jika nanti suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) berada di kisaran 5,0 persen hingga 5,25 persen di rasa cukup tinggi, kebijakan moneter akan tetap ketat di tahun 2024 hingga inflasi secara jelas mulai melambat.