AYOBOGOR.COM - Pemerintah Indonesia telah mengumumkan penundaan penyaluran bantuan sosial (bansos) beras 10 kg yang semula dijadwalkan dimulai pada Januari 2025.
Penundaan ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, yang menjelaskan bahwa penyaluran bantuan tersebut ditunda untuk menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani.
Penundaan dilakukan mengingat saat ini Indonesia sedang memasuki musim panen raya, yang diperkirakan berlangsung hingga Maret-April 2025.
Zulkifli Hasan menegaskan bahwa jika bantuan pangan tetap disalurkan saat musim panen, dikhawatirkan harga gabah di petani akan anjlok.
Untuk itu, penyaluran bansos beras akan dilakukan setelah musim panen raya berakhir. Hal ini penting untuk memastikan harga gabah sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram.
Bantuan pangan beras 10 kg ini direncanakan untuk disalurkan kepada sekitar 16 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Total anggaran untuk bantuan ini mencapai Rp16,6 triliun, dengan jumlah beras yang akan dibagikan sekitar 900.000 ton.
Baca Juga: Cara Jago Main Mobile Legends Pakai Hero Julian, Praktis dan Ampuh!
Meskipun penyaluran ditunda, Zulkifli Hasan memastikan bahwa bantuan pangan tetap akan diberikan dalam waktu dekat, setelah panen raya selesai.
Pemerintah juga berencana menyalurkan bantuan pangan ini selama 6 bulan pada tahun 2025, dengan dua bulan pertama awalnya dijadwalkan pada Januari dan Februari.
Namun, kini penyalurannya dipastikan tertunda, dan pemerintah belum dapat memastikan kapan bantuan pangan tersebut akan mulai disalurkan.
Untuk kepastian waktu penyaluran, keputusan lebih lanjut akan dilakukan dalam rapat pemerintah pada bulan April 2025.
Baca Juga: Jadwal ESL Mobile Legends S6 Hari Pertama, 4 Wakil Indonesia Langsung Saling Bantai