Dengan adanya BLT BBM diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pemerintah melalui kementerian keuangan memastikan bahwa pemberian bantuan ini diambil agar subsidi bisa tepat sasaran dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kementerian keuangan menyebut data penyaluran subsidi BBM menjadi BLT akan mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS).
Data tersebut akan dikombinasikan dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) hingga database PLN dan Pertamina.
Kementerian keuangan Tengah mempersiapkan data BPS terkait dengan calon penerima subsidi BBM dengan skema baru melalui BLT yang akan diberlakukan pada 2025.
2. Diskon Listrik 50 Persen
Paket kebijakan berikutnya adalah tarif diskon bagi pelanggan listrik PLN sebesar 50 persen yang berlaku selama 2 bulan, yaitu pada bulan Januari dan Februari.
Nantinya pelanggan yang memiliki daya listrik antara 450 VA hingga 2200 VA akan mendapatkan diskon ini.
Tercatat, diskon 50 persen untuk 2 200 VA menyasar pada 4,6 juta pelanggan, 450 VA yang terdiri dari 24,6 juta pelanggan, 900 VA untuk 38 juta pelanggan, dan 1300 VA untuk 14,1 juta pelanggan.
Dengan adanya diskon ini diharapkan bisa mengurangi beban sekaligus meningkatkan daya beli disaat kenaikan PPN 12 persen.
3. Beras 20 kg
Terakhir adalah bantuan beras 20 kg yang pada bulan Januari dan Februari akan kembali disalurkan kepada para KPM PKH dan BPNT yang dinyatakan berhak untuk menerima bantuan pangan ini.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) akan menugaskan Bulog untuk menjalankan bantuan pangan beras untuk 16 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP).
Itulah informasi terkait pemerintah yang membagikan 3 hadiah kepada KPM PKH dan BPNT berupa BLT BBM, diskon listrik 50 persen dan beras 20 kg.***