AYOBOGOR.COM -- Bantuan sosial (Bansos) untuk bulan Oktober 2024 akan tetap dicairkan sebelum berakhirnya masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan akan berlanjut setelah pergantian presiden berikutnya.
Pada bulan Oktober, akan ada sejumlah jenis Bansos yang disalurkan, termasuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Juru bicara Prabowo, Dahnil Ashar Simanjuntak, memastikan bahwa presiden terpilih akan melanjutkan program-program baik yang telah dimulai oleh Jokowi.
Beberapa jenis bantuan yang akan disalurkan di antaranya adalah Bantuan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 10 kg per penerima manfaat.
Program ini menjadi sorotan karena masyarakat khawatir akan terhentinya bantuan saat Prabowo menjabat.
Jokowi menyatakan bahwa bantuan pangan ini telah dimulai di Kabupaten Pasar dan akan segera menyusul di daerah lainnya.
Selain itu, BPNT merupakan salah satu bantuan yang rutin disalurkan kepada sekitar 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan nominal Rp200.000 setiap bulan. Pada bulan Oktober 2024, penyaluran BPNT akan memasuki tahap keenam.
PKH juga menjadi sorotan dengan nominal bantuan bervariasi sesuai kategori penerima.
Misalnya, ibu hamil akan menerima Rp500.000 setiap dua bulan, sedangkan anak usia dini mendapatkan jumlah yang sama.
KPM lainnya, termasuk lansia dan penyandang disabilitas, juga akan menerima bantuan sesuai ketentuan yang berlaku.
Bantuan lain yang akan disalurkan adalah Bansos PBI (Penerima Bantuan Iuran), yang memberikan dana kesehatan kepada penerima Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Besaran dana ini adalah Rp42.000 per orang per bulan.
BLT Dana Desa juga menjadi bagian dari penyaluran Bansos bulan Oktober, dengan setiap KPM menerima Rp300.000.
Mekanisme penyalurannya disesuaikan dengan kebijakan desa setempat.
Terakhir, Program Indonesia Pintar (PIP) akan dicairkan pada bulan Oktober, membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu agar tetap dapat mengakses pendidikan.